Manado (ANTARA) - Polda Sulawesi Utara (Sulut) mengirimkan 27 personel tambahan dan bantuan kemanusiaan ke lokasi banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Minggu.

Kapolda Sulut Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto melalui Kabid Humas Kombes Pol Jules Abraham Abast di Manado mengatakan personel dan bantuan diberangkatkan menggunakan Kapal Polisi (KP) "Klabat" milik Ditpolairud Polda Sulut, dari dermaga Mako Ditpolairud, Tandu Rusa, Bitung.

"Personel yang dikirim terdiri dari personel Dit Samapta, Dit Polair dan tenaga medis dari Biddokkes Polda Sulut," katanya.

Ia menambahkan sebelumnya pada Sabtu (4/1) telah memberangkatkan personel Satuan Brimob.

"Sementara bantuan yang dibawa berasal dari masing-masing satker (satuan kerja), satwil (satuan wilayah) jajaran dan Bhayangkari, di antaranya berupa air mineral, mi instan, beras, makanan kering dan lainnnya," katanya.

Ia mengatakan personel yang diberangkatkan dilengkapi dengan peralatan penyelamatan dan evakuasi.

"Polda Sulut juga akan mendirikan posko bencana di lokasi yang terkena dampak bencana, untuk membantu dan menangani para korban," katanya.

Para personel, lanjutnya, akan diterjunkan untuk membantu mengevakuasi korban maupun membersihkan sisa-sisa material akibat bencana alam.

"Personel nantinya akan dibagi ke beberapa wilayah yang terdampak bencana. Ini semua demi menolong masyarakat, terutama yang sedang tertimpa musibah," katanya.

Pemberangkatan personel dan bantuan diawali dengan apel dipimpin oleh Dirsamapta Polda Sulut Kombes Pol Heri Murwono, didampingi Dirpolairud Kombes Pol Edward Indamarwan Eka Chandra.

"Mari kita laksanakan tugas ini dengan penuh keikhlasan. Kita berikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya yang dilanda bencana,” kata Dirsamapta Heri Murwono.

Pada pemberangkatan itu Ditsamapta Polda Sulut juga turut menurunkan anjing pelacak untuk melakukan pencarian korban yang diperkirakan masih tertimbun di dalam tanah.

Pada Jumat (3/1) bencana alam banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Peristiwa tersebut menyebabkan kurang lebih 80 kepala keluarga mengungsi ke rumah-rumah penduduk maupun gereja.

Selain menelan tiga korban jiwa, sebanyak enam orang dirawat di rumah sakit Tahuna, banjir bandang dan tanah longsor tersebut juga telah menyebabkan puluhan rumah mengalami rusak.

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020