Jakarta (ANTARA News) - HJ, pelaku pengirim pesan berisi ancaman pemboman di beberapa lokasi di Jakarta dan ditangkap 9 Nopember lalu, kepada polisi mengaku hanya sekedar iseng mengirimkan sms ancaman tersebut. "Dia melakukan itu iseng saja," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Jakarta, Rabu. Abubakar menegaskan bahwa aksi HJ itu tidak terkait dengan jaringan teroris yang ada di Indonesia maupun di negara lain. Namun akibat perbuatan iseng HJ, polisi telah direpotkan. Pada 9 Nopember lalu, untuk menangkap HJ tim polisi dari Jakarta harus ke Balikpapan kemudian naik perahu, lalu naik ojek ke tempat HJ berada di Tanah Grogot, Balikpapan, Kaltim. Menuju lokasi tersebut, tim Polri membutuhkan waktu selama dua hari perjalanan. HJ diduga mengirim dua pesan SMS ke empat lokasi di Jakarta, masing-masing isinya akan meledakkan sasaran penting jika terpidana mati bom Bali I, Amrozi dan kawan-kawan dieksekusi. Ancaman itu dikirim pada 6 Nopember 2008 dengan menggunakan dua nomor telepon seluler. Selain menangkap HJ, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap DM yang diduga mengirimkan SMS dengan ancaman akan meledakkan Blok Mall. Tersangka ini tertangkap di Lebak, Banten. Pada hari ini, dua lokasi di Jakarta yakni Plaza Semanggi dan Kantor Pusat Pertamina juga menerima ancaman akan diledakkan. Pesan dikirim melalui SMS dan ditujukan serta masuk ke jaringan nomor informasi polisi 1717. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008