kasus terbanyak yang melanda korban banjir adalah dermatitis
Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan telah membentuk 11 Posko Kesehatan di lokasi pengungsian korban banjir di sejumlah lokasi dan sebanyak 6.111 pengungsi telah terlayani di posko kesehatan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Ati Pramudji Hastuti di Serang, Senin mengatakan, hingga hari Sabtu (5/01) korban banjir yang telah mendapatkan layanan kesehatan di Posko Kesehatan Dinkes Pemprov Banten mencapai 6.111 orang, terdiri atas Kabupaten Lebak 2.909 orang, Kabupaten Tangerang 1836 orang, Kota Tangerang Selatan 604 orang, Kota Tangerang 465 orang, dan Kabupaten Serang 297 orang.

"Kasus terbanyak yang melanda korban banjir adalah dermatitis 1.530 orang, ISPA 1.191 orang, febris 853 orang, gastritis 696, myalgia 655, hipertensi 433, cephalgia 300, diare 179, serta dispepsia 141 orang. Sedangkan kasus-kasus lainnya di bawah 50 orang," kata Ati.

Sedangkan korban jiwa atau hilang dalam bencana yang sudah dilaporkan mencapai 12 orang. Di Kabupaten Lebak korban meninggal 8 jiwa dan dilaporkan hilang 1 jiwa. Di Kota Tangerang korban jiwa mencapai 3 orang.

Baca juga: 17.200 warga Lebak mengungsi akibat banjir bandang
Baca juga: BPBD Lebak: Korban meninggal bertambah menjadi sembilan orang
​​​

Untuk korban yang dirujuk ke rumah sakit, mencapai 27 kasus yakni di Kota Tangerang Selatan 3 orang, Kota Tangerang 22 orang, dan di Kabupaten Lebak 2 orang.

Ati mengatakan, posko Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov Banten tersebar pada 5 kabupaten kota yakni di Kabupaten Lebak ada 7 Posko layanan kesehatan. Adapun posko tersebut yakni di Kecamatan Sajira berdiri di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kampung Nangela Desa Calung Bungur, dan Desa Bungur Mekar.

Kemudian di Kecamatan Cimarga berada di Kampung Kadu Luhur Desa Tambak. Sedangkan di Kecamatan Lebak Gedong berada di Gedung Serba Guna Desa Banjar Irigas, Kampung Bojong Sarung Desa Lebak Gedong, dan Kampung Muhara Desa Ciladuen.

Di Kota Tangerang Selatan posko kesehatan berada di Perum Sekneg Nusa Indah, Perum Pesona Serpong, dan Kampung Bolok Pondok Aren. Kota Tangerang di Ciledug Indah PCI 1 dan Jl Haji Djiran No 1 Pinang, dan kediaman Gubernur Wahidin Halim.

Selanjutnya di Kabupaten Tangerang di Airport City Desa Teluk Naga. Sedangkan di Kabupaten Serang, Posko Layanan Kesehatan berada di Kampung Nangung, Kopo.

Baca juga: Bank BJB salurkan bantuan untuk korban banjir Jabodetabek dan Banten
Baca juga: Dinkes: Empat warga meninggal akibat banjir di Kota Tangerang


Menurutnya, langkah Dinkes Provinsi Banten dalam merespon bencana banjir dan tanah longsor antara lain aktivasi TGC ( Tim Gerak Cepat) untuk verifikasi lokasi bencana dan melakukan tindakan pertolongan pertama, penyelamatan korban. Membentuk EMT ( Emergency Medical Team) serta, membentuk 11 Posko Kesehatan.

"Sedangkan tenaga medis yang melaksanakan dikomando oleh Dinkes Provinsi Banten, RSU Banten, RS Malimping, bersama Dinkes kabupaten/ kota, Puskesmas, PERSI, dan organisasi profesi," katanya.

Tugas yang dilaksanakan antara lain melakukan PHR (Public Health Respons), RHA (Rapid Health Assesment) harian, intervensi kesehatan lingkungan dan pengamatan peningkatan kasus kesakitan serta trauma healing.

Gubernur Banten Wahisin Halim mengatakan, penanganan banjir bandang maupun banjir di beberapa wilayah Banten dilaksanakan sesuai dengan protap.

"Pertama kita respon dengan evakuasi, kita bawa ke pengungsian," katanya.

Gubernur mengatakan, beberapa lokasi bencana seperti Lebak Gedong, Lebak yang jalurnya terkena longsor baru pada Kamis (2/1)  kita berhasil menembus dengan bantuan excavator.

"Lalu ada juga yang berada di seberang sungai, sudah mulai dievakuasi oleh tim Brimob melalui perahu karet, terutama yang jembatannya terputus," kata Gubernur Wahidin Halim.

Baca juga: BPBD Lebak: Distribusi logistik capai 99 persen di lokasi bencana
Baca juga: PMI turunkan amfibi Hagglunds bantu penanggulangan bencana di Banten
Baca juga: BNPB siagakan satu helikopter di Lebak

Pewarta: Mulyana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020