Tokyo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tengah perjalanannya menuju Washington AS, saat transit di Bandara Narita, Tokyo, Jumat, mendapatkan laporan dari Gubernur Bank Indonesia Boediono mengenai kondisi perbankan nasional yang tetap aman. Mensesneg Hatta Rajasa menjelaskan dialog itu dilakukan dengan Boediono yang berada di Jakarta, untuk mengetahui perkembangan kondisi perbankan nasional secara umum setelah kejadian kalah kliring di Bank Century. "Presiden menerima informasi dari Gubernur Bank Indonesia mengenai situasi perbankan yang berada dalam keadaan yang baik," kata Hatta. Hatta menjelaskan, Presiden dimanapun berada akan tetap selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Wapres, para menteri serta pejabat di Jakarta. "Presiden dimanapun berada tetap bekerja dan akan memberikan arahan dan mendapat laporan untuk mengambi lkebijakan-kebijakan yang diperlukan," katanya. Sebelumnya Bank Indonesia meminta masyarakat tetap bijak menyikapi kasus PT Bank Century Tbk, karena masalah Bank Century hanya tidak ikut kliring Kamis (13/11) dan tidak mengganggu kelancaran sistem pembayaran dan sistem perbankan secara keseluruhan. "Terkait dengan berkembangnya isu tentang bank yang tidak ikut serta dalam kliring pada hari Kamis, dengan ini ditegaskan bahwa hanya terdapat 1 (satu) bank yaitu PT Bank Century Tbk yang tidak ikut serta dalam kliring karena masalah teknis," bunyi pengumuman BI. Namun transaksi bank yang bersangkutan melalui sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) tetap berjalan normal. Dengan demikian, ketidakikutsertaan bank yang bersangkutan dalam kliring tidak akan mengganggu kelancaran sistem pembayaran dan sistem perbankan secara keseluruhan. Diperkirakan permasalahan teknis tersebut dapat segera teratasi dan PT Bank Century Tbk dapat kembali mengikutikliring secara normal pada Jumat Selanjutnya kepada masyarakat luas diharapkan tetap bijak dalam menyikapi pemberitaan yang tidak jelas sumbernya. Bank Century mengakui memang ada keterlambatan setoran senilai Rp5 miliar ke BI sehingga perusahaan tidak bisa ikut kliring. Namun kini masalah tersebut sudah tuntas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008