Jakarta (ANTARA) - Wakil Indonesia dari sektor ganda putra Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso mengaku masih harus banyak berlatih agar mampu menghadapi lawan-lawannya dan memenangi setiap pertandingan.

Pengakuan tersebut diutarakan secara langsung berkaitan dengan kekalahannya saat menghadapi pasangan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di babak pertama Malaysia Masters 2020, Selasa, dengan skor 10-21, 19-21.

“Memang kami sering begitu, di poin-poin kritis kami selalu kalah. Kami harus latihan lebih keras lagi, kerja keras lagi. Sepertinya latihan kami sampai sekarang masih kurang maksimal, harus diperbanyak,” kata Wahyu melalui laman resmi PBSI, Selasa.

Baca juga: Malaysia Masters, Wahyu/Ade gagal atasi Kamura/Sonoda

Menurut dia, Kamura/Sonoda merupakan pasangan yang tidak mudah untuk ditaklukkan. Selain itu, dia pun menilai ganda putra unggulan keempat itu memiliki power atau tenaga yang lebih kuat dibandingkan mereka.

“Sekarang ini banyak lawan yang kuat, tak terkecuali pemain-pemain Jepang, termasuk Kamura/Sonoda itu. Intinya, kami harus latihan lebih giat. Apalagi minggu depan ada turnamen Indonesia Masters,” ujar Wahyu.

Sementara itu, senada dengan Wahyu, Ade juga bertekad untuk memperbanyak latihan agar penampilannya semakin baik dan maksimal, serta tidak mudah ditaklukkan oleh lawan saat bertanding di lapangan.

Baca juga: Hadapi Choi/Seo, Fajar/Rian tingkatkan konsentrasi di lapangan

“Di pertandingan tadi, kami tidak bisa menguasai permainan. Selain itu, kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di akhir-akhir permainan. Ini yang harus kami perbaiki kedepannya. Kami harus banyak latihan lagi,” ungkap Ade.

Dengan kekalahan tersebut, maka Wahyu/Ade harus pulang ke Jakarta untuk kemudian mempersiapkan diri menghadapi turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2020 yang akan berlangsung pada 14 hingga 19 Januari 2020 di Istora Senayan, Jakarta.

Baca juga: Ahsan/Hendra awali 2020 hadapi Ou Xuan Yi/Zhang Nan di Malaysia

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020