Jakarta (ANTARA) - Beberapa berita politik kemarin (Selasa, 7/1) menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca kembali, dari TNI usir kapal China di wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia hingga Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian merasa terganggu namanya dikaitkan dengan bursa calon presiden 2024.

  Berikut lima berita hukum kemarin yang masih menarik untuk dibaca kembali:

  TNI usir kapal China dengan persuasif

  TNI tetap melaksanakan pengusiran terhadap kapal-kapal China yang memasuki wilayah perairan ZEE Indonesia dengan cara persuasif.

  "Kita akan tetap melakukan pengusiran secara persuasif," kata Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Yudo Margono usai meninjau kesiapan KRI yang akan beroperasi besok di Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna, Selasa.

  Selengkapnya baca di sini

  4 unit F-16 dikerahkan di Natuna

  Sebanyak 4 unit F-16 Fighting Falcon (elang tempur) bersama 1 pesawat boeing dikerahkan oleh Pangkogabwilhan I untuk berjaga di sekitar Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

  Selengkapnya baca di sini

  SBY minta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik AS-Iran

  Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemimpin dunia tidak abstain dengan konflik yang melibatkan Amerika Serikat, Iran dan Irak.

  Selengkapnya baca di sini

  Mendagri keluarkan edaran antisipasi dan kesiapsiagaan hadapi bencana

  Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan edaran antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang ditujukan bagi gubernur, bupati dan wali kota.

  Selengkapnya baca di sini

  Bursah ungkap Mendagri Tito terganggu namanya dikaitkan Pilpres 2024

  Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi mengungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian merasa terganggu dengan beredarnya video yang mengaitkan namanya sebagai salah satu nama potensial yang dicalonkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

  Bursah, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, mengatakan bahwa Tito yang merupakan sahabatnya ini menegaskan dirinya tidak memiliki gen politik dan tidak tertarik dengan politik praktis.

  Selengkapnya baca di sini

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020