Jakarta (ANTARA News) - DPP PPP akan akan menyusun formula berbagi kekuasaan (power sharing) dengan kandidat capres di 2009 dan upaya mencapai suara 15 persen dalam Mukernas PPP awal Desember nanti.

"Dalam mukernas akan dibahas usulan PPP tentang skenario koalisi berikutnya di kabinet 2009-2014", kata Ketua DPP PPP Emron Pangkapi di Jakarta, Sabtu.

PPP terpaksa membahas nama-nama Capres lebih awal dari rencana semula, pasca pemilu legislatif, karena beberapa pengurus wilayah mendesak PPP untuk tidak kehilangan momentum dalam suksesi kepemimpinan nasional.

Pemunculan nama Capres oleh PPP lebih awal juga agara membuat masyarakat memilih anggota DPR berikut rancangan kepemimpinan nasional dengan embrio kabinetnya.

"Inilah yang kita maksudkan agar tidak membeli kucing dalam karung", katanya.

Emron mengakui nama SBY masih menjadi favorit bagi para pemuka DPP PPP. "Tapi banyak suara yang menginginkan perubahan yang diteriakkan dari daerah, yang disimbolkan dengan nama Prabowo dan Sri Sultan."

Dengan SBY pada posisi sekarang PPP mendapat dua kursi anggota kabinet, sehingga ke depan partai itu merasa pantas bicara transparan dengan para capres.

"Pembicaraan `power sharing` juga terbuka dengan Prabowo, Sri Sultan dan tokoh-tokoh lainnya," kata Emron.

Lebih lanjut Emron mengatakan, sudah saatnya berbicara tentang formula "power sharing" dengan mempertimbangkan kondisi partai saat ini dan perkiraan perolehan suara pemilu legislatif 2009.

PPP berharap mitra koalisinya jauh-jauh hari sudah membahas soal "power sharing" dalam eksekutif, sementara partai berlambang Kabah ini sendiri telah menyiapkan nama kader yang layak sebagai RI-2.

"Kita ingin ikut dalam pemerintahan yang dibangun sejak awal, bukan duduk di pemerintahan berdasar belas kasihan Capres terpilih", katanya.

PPP berharap "power sharing" bisa dilakukan sejak awal dalam usaha menembus perolehan suara partai koalisi di atas 25 persen sebagaimana disyaratkan UU Pilpres.

"Kalau mau membangun koalisi seharusnya sama-sama berkeringat dari sekarang. Kalau tidak jelas `power sharing`nya lebih baik PPP jalan sendiri memperkuat oposisi di parlemen", katanya.

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008