Jakarta (ANTARA News) - PB Tangkas Alfamart menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang digelar di Stadion Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, setelah mengalahkan PN Djarum Kudus 3-2. Tangkas yang dua tahun lalu kalah di final dari PB Jaya Raya, terakhir menjuarai kejurnas pada 2002 di Bandung. Angka pertama Tangkas diraih saat pasangan nomor satu dunia Nova Widianto/Liliyana Natsir membuat ganda campuran Djarum, Mohammad Rijal/Yulianti tidak berkutik tunduk dua game langsung 21-10, 21-14. Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing, Maria Kristin menyamakan kedudukan bagi Djarum menjadi 1-1, dengan mengalahkan Yuan Kartika 21-14, 21-11. Partai ketiga antara Alamsyah (Tangkas) melawan Andre Kurniawan (Djarum) berlangsung lama dan alot saat kedua pemain masing-masing memenangi satu game untuk memaksakan digelarnya game penentuan. Andre yang kehilangan game pertama, bangkit untuk menghadapi perlawanan Alamsyah yang bermain penuh semangat untuk memenangi pertandingan dengan skor ketat 18-21, 22-20, 21-19, sekaligus membawa Djarum memimpin 2-1. Peringkat delapan dunia sekaligus juara Indonesia Terbuka, Vita Marissa/Liliyana Natsir mempertahankan peluang Tangkas tetap terbuka dengan mengubah kedudukan menjadi 2-2 setelah mengalahkan pasangan Shendy Puspa/Meiliana Jauhari 21-16, 21-12. Pada partai penentuan yang mempertemukan ganda putra Nova Widianto/Devin Lahardi melawan peringkat 15 dunia Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama, Tangkas melalui ganda Nova/Devin menang 21-14, 14-21, 21-19. "Sebenarnya kami tidak terlalu berharap dari ganda putra, melainkan pada tunggal putra. Tetapi karena ini (ganda putra) adalah penentuan, segalanya bisa terjadi," kata wakil manajer tim Tangkas, Hendrawan usai pertandingan. Ia mengatakan, sebenarnya sejak Simon Santoso belum pulih dari sakitnya, Tangkas menganggap partai tunggal putra adalah titik lemah mereka. Sementara manajer Djarum, Fung Permadi mengakui bahwa perkiraan mereka untuk meraih angka melalui ganda putra meleset dengan kalahnya Rian/Yonatan. "Melesetnya di ganda putra," kata Fung yang klubnya terakhir kali menjadi juara kejurnas pada 1998. Menurutnya, ganda putranya kalah pengalaman dari pemain senior Nova Widianto. "Apalagi pada game pertama mereka langsung menyerang dan Djarum langsung tertinggal jauh sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka." Pernyataan senada disampaikan Nova yang mengakui bahwa Rian/Yonatan adalah pasangan bagus. "Tetapi mereka pasangan muda yang emosinya belum stabil. Sehingga masih ada kans untuk menang (bagi kami)." Atas kemenangan ini Tangkas mendapat medali emas dan uang pembinaan sebesar Rp60 juta yang diserahkan Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso, sedangkan runner-up Djarum Kudus mendapat Rp40 juta, sementara dua semifinalis kalah, Jaya Raya dan Mutiara Bandung masing-masing mendapat Rp25 juta. Dua gelar Pada kejurnas taruna perorangan, Jawa Tengah membawa pulang dua gelar melalui tunggal putri Ana Rovita dan ganda putra Didit Juang Indrianto/Seiko Wahyu Kusdianto. Ana Rovita mengalahkan unggulan pertama asal Jawa Barat Mazziyah Nadhir 12-21, 21-11, 21-16, dan pasangan Didit/Seiko yang menjadi unggulan kedua meraih kemenangan atas Ricky Ks/Sandi DK juga dari Jawa Barat dengan 20-22, 21-16, 21-14. Gelar tunggal putra dimenangi pemain asal Banten Hermansyah yang menundukkan pemain Jawa Tengah Willy Muliadi 17-21, 21-19, 26-24. Adapun mahkota ganda putri dimenangi pasangan Suci R/Tiara R dari Jawa Barat yang mengungguli pasangan Kepulauan Riau (Kepri) Dian Permatasari/Weni Anggraini 21-14, 14-21, 21-19. Kepri menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa yang berhasil membawa pulang gelar juara setelah pasangan campuran mereka Irfan Fadhilah/Weni Anggraini yang menjadi unggulan kedua menyisihkan Rian Agung Saputra/Aurien Hudiono dari Jawa Timur setelah menang 14-21, 21-17, 21-19. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008