Peristiwa baru-baru ini di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran oleh Malaysia tentang penerbangan Malaysia Airlines (MAS) melalui Timur Tengah serta insiden malang kecelakaan Ukraina International Airlines di Teheran, Iran, yang melibatkan Boeing 73
Kuala Lumpur (ANTARA) - Maskapai penerbangan Malaysia Airlines (MAS) akan menghindari wilayah konflik Timur Tengah di Iran dan Irak dalam penerbangannya ke dan dari London, Jeddah dan Madinah.

Menteri Urusan Ekonomi Malaysia, Dato Seri Mohamed Azmin Ali mengemukakan hal itu di Putrajaya, Rabu.

"Peristiwa baru-baru ini di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran oleh Malaysia tentang penerbangan Malaysia Airlines (MAS) melalui Timur Tengah serta insiden malang kecelakaan Ukraina International Airlines di Teheran, Iran, yang melibatkan Boeing 737-800," katanya.

MAS telah mengkonfirmasi bahwa maskapai ini tidak terbang di atas wilayah udara Irak dan menghindari wilayah udara konflik Iran karena peristiwa baru-baru ini yang melibatkan Iran.

"Keselamatan tetap sangat penting bagi MAS karena maskapai ini melakukan pemantauan penerbangan aktif dan dipandu oleh berbagai penilaian termasuk laporan keamanan global dan catatan dari otoritas kontrol wilayah udara masing-masing," katanya.
Baca juga: Pesawat Boeing 737 Ukraina jatuh di Iran, 170 penumpang tewas
Baca juga: Pesawat maskapai Ukraina membawa 180 orang jatuh di Iran


Semua pesawat MAS, ujar dia, dilengkapi sepenuhnya untuk komunikasi langsung untuk informasi dan tindakan penting seperti pengalihan rute.

"Saya sangat sedih dengan laporan kecelakaan Ukraina International Airlines di Teheran. Meskipun laporan berita mengutip 'kesalahan teknis', kita tidak boleh berspekulasi tentang penyebab kecelakaan sampai fakta-fakta ditentukan," katanya.

Azmin mengatakan pikiran dan doa dia tujukan kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang telah menjadi korban kecelakaan.

 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020