Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman menyebutkan koleganya, Wahyu Setiawan, yang diduga terkena operasi tangkap tangan (OTT), sedianya dijadwalkan mengisi kegiatan sosialisasi di Belitung.

"Pak Wahyu hari ini memang jadwalnya melaksanakan tugas ke Belitung," kata Arief Budiman kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu malam.

Tidak hanya Wahyu, kata dia, sejumlah anggota KPU lainnya juga tugas ke luar daerah, yakni Evi Novida Ginting diundang sebagai pemantau internasional pemilu di Taiwan dan Viryan yang berangkat ke Toraja.

Praktis, empat komisioner KPU yang berada di Jakarta, yakni Arief, Pramono Ubaid Tanthowi, Hasyim Asy'ari, dan Ilham Saputra.

"Yang di kantor ada kami berempat. Saya, Pak Ilham, Pak Pramono, dan Pak Hasyim," katanya.

Baca juga: Ketua KPU kaget dengar Wahyu kena OTT

Baca juga: Ketua KPU benarkan Wahyu Setiawan diperiksa KPK


Sebenarnya, kata Arief, penerbangan Wahyu sudah terjadwal. Dia bersama seorang stafnya dan staf Humas KPU.

"Saya enggak hafal jam berapa, tetapi pesawat siang. Begitu pesawat landing dan penumpang turun, loh, yang turun, kok, staf humas saja. Akan tetapi, Pak Wahyu, kok, enggak ada di rombongan," katanya menceritakan keterangan staf humasnya.

Staf humas ketika dikonfirmasi juga tidak tahu persis tempat duduk Wahyu di pesawat. Namun, yang jelas begitu pesawat mendarat ternyata Wahyu beserta seorang stafnya tak terlihat.

"Nah itu, kabarnya Pak Wahyu sudah masuk, infonya enggak jadi terbang, atau dikeluarkan dari pesawat, atau apa, saya enggak tahu informasi detailnya seperti apa," kata Arief.

Sebagaimana diwartakan, KPK melakukan OTT terhadap anggota KPU RI Wahyu Setiawan.

"Benar. Siapa saja yang diamankan dan dalam kaitan apa, serta berapa uang yang diamankan masih didalami penyidik," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjawab pertanyaan ANTARA mengenai nama anggota KPU yang diamankan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Ketua KPU datangi gedung KPK terkait OTT Wahyu Setiawan

Saat dipastikan nama anggota KPU tersebut, Alexander tidak membantah.

"Informasi awalnya seperti itu," katanya.

Gelar perkara rencananya pada hari Kamis (9/1) pukul 11.00 WIB.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020