Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil berharap opsi pengalihan saham Bank Indonesia (BI) di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana) sebesar 82,7 persen kepada pemerintah akan dilakukan dengan cara hibah yang ditargetkan awal tahun 2009. Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin, mengatakan, pembahasan divestasi saham BI di Bahana masih berlangsung dengan dua opsi yaitu menjual kepada pemerintah atau hibah. "Kalau opsi menjual, pemerintah tidak punya uang. Kalau hibah artinya ibarat keluar kantong kiri masuk kantong kanan," katanya. Menurut catatan, tahun 2008 divestasi saham BI di Bahana harus rampung sehingga sesuai Undang-Undang Bank Indonesia, BI tidak lagi memiliki penyertaan saham pada perusahaan yang tidak sejalan dengan tugasnya. Bahana sendiri saat ini sedang dalam kondisi kesulitan keuangan terkait dengan utang Rekening Dana Investasi (RDI) kepada pemerintah (Depkeu) sebesar Rp369,4 miliar dan 98 juta dolar AS. Sofyan menjelaskan, Gubernur BI sudah mengirim surat kepada Menteri Keuangan (Pemerintah) bahwa pada prinsipnya BI akan melepaskan kepemilikannya di Bahana. "Intinya BI ingin menghargai Undang-Undang, dan Undang-Undang BI juga menyebutkan bahwa masalah ini harus tuntas sebelum 2009," ujarnya. Namun Sofyan tidak merinci berapa nilai saham BI yang dialihkan kepada pemerintah. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008