Washington, 21/11 (ANTARA/Reuters)  -  Negara-negara industri penting yang tergabung dalam kelompok Delapan (G-8) hendaknya dilipatgandakan dengan memasukkan China, India dan Indonesia agar mampu menangani lebih baik lagi tantangan global, seperti perubahan iklim dan stabilitas ekonomi, sebuah panel unggulan menyatakan Kamis. Panel tersebut, yang meliputi Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Javier Solana, mentan Menlu AS Madeleine Albright dan mantan Presiden Bank Dunia James Wolfensohn, beralasan bahwa G-8 sudah menjadi "usang". Kepemimpinan dan mandat berbagai lembaga penting internasional, mulai dari G-8 hingga Dewan Keamanan PBB, sudah tidak mampu lagi mengikuti jaman dengan munculnya sejumlah pemegang kekuatan baru dan ancaman dinamis dari dunia yang sudah berubah, kata Managing Global Insecurity Project dalam laporannya. "Kekuatan tradisional tidak mampu mencapai pemecahan yang berkelanjutan atas berbagai isu, mulai dari stabilitas ekonomi hingga perubahan iklim, tanpa kekuatan-kekuatan yang baru tumbuh di meja perundingan," kata kelompok itu, sebagaimana dikutip Reuters. Panel ini dibentuk oleh kelompok pemikiran Brooking Institution dan pusat riset di Universitas New York dan Universitas Stanford. Laporan itu merekomendasikan perluasan G-8, yang terdiri atas Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Rusia, agar mencakup Brazil, China, India, Meksiko dan Afrika Selatan. Kelompok itu juga mengusulkan penambahan Indonesia, Turki, Mesir atau Nigeria untuk menciptakan Kelompok 16.  (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008