Yogyakarta (ANTARA News) - Wisatawan nusantara maupun mancanegara yang datang di Yogyakarta, makin banyak jumlahnya, sehingga optimis kondisi pariwisata di daerah ini makin membaik. Humas Badan Pariwisata Daerah (Baparda) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nurhidayat di Yogyakarta, Jumat mengatakan, tercatat sampai pertengahan tahun ini jumlah wisatawan yang datang ke daerah ini meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Data sementara di Baparda DIY menunjukkan pada periode Januari - Juni 2008 tercatat jumlah wisatawan baik mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu) yang datang ke daerah ini mencapai 294.700 orang, atau naik sekitar 3,02 persen dibandingkan periode sama tahun 2007 yang hanya 286.052 orang. Sedangkan khusus wisnu yang berkunjung ke daerah ini periode Januari-Juni 2008 mencapai 247.225 orang atau hanya meningkat sekitar 1,47 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2007 yang hanya 243.640 orang. Sementara itu, jumlah wisman yang menginap di hotel Melati periode Januari - Juni 2008 tercatat 8.753 orang, atau naik 11,53 persen dibandingkan bulan yang sama dengan tahun 2007 yang hanya teratat 7.848 orang. Sejumlah wisman yang beriwsata di Yogyakarta tersebut terbanyak berasal dari Belanda, Prancis, Amerika Serikat, Spanyol dan Swiss, katanya. Ia mengatakan bahwa sejumlah pengelola hotel di DIY mengharapkan agar jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini lebih banyak saat mendekati akhir tahun ini, sehingga tingkat hunian hotel bisa naik kembali. Sebagai lokomotif ekonomi, sektor pariwisata memang memiliki kontribusi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat DIY, katanya. Menurut dia, promosi sektor pariwisata harus digencarkan kembali, sehingga diharapkan semakin banyak wisman yang datang ke daerah ini. "Pariwisata harus menjadi lokomotif perekonomian di DIY, sehingga dukungan untuk menumbuhkan pasar pariwisata di daerah ini harus didukung siapa saja termasuk masyarakat dan pelaku jasa pariwisata daerah ini," katanya. Ia mengatakan bahwa obyek wisata di DIY sangat beragam yaitu mulai dari sentra kerajinan, kekayaan alam pantai, bangunan lama/pusaka (heritage), atraksi seni dan budaya hingga pendidikan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008