Cianjur (ANTARA News) - Meskipun sebagian besar rumah mereka hancur dan rusak berat, puluhan pengungsi di tempat pengungsian Giri Mukti, menolak direlokasi karena ingin tetap tinggal di desanya. Siti (65) warga Kampung Margalaksana, Giri Mukti, mengungkapkan, ia hanya ingin dibantu memperbaiki rumahnya yang rusak akibat longsor, padahal pemerintah berencana memberi mereka tempat tinggal baru di tiga lokasi. Siti tidak ingin meninggalkan rumahnya yang telah ia tempati selama puluhan tahu di mana di situ dia mencari hidup guna membiayai kebutuhan sehari-hari. "Saya tidak mau dipindahkan dari kampung asal. Saya berharap pemerintah membantu kami membangun kembali rumah kami," katanya, Minggu. Ibu tiga anak yang lolos dari longsor maut setelah berlindung di tempat tinggi di kampungnya di Nyalindung, bersikukuh akan kembali ke rumahnya yang sudah terkubur tanah itu. "Meskipun pemerintah berkali-kali meminta kami mengungsi, kami tetap kembali ke rumah kami yang rusak terkena longsor," tandasnya. Siti dan juga para pengungsi lainnya khawatir di tempat baru itu mereka tidak diberi lahan untuk bersawah dan berladang sehingga rencana relokasi itu tidak membuat mereka senang meskipun kampung lama mereka terancam longsor setiap hujan turun. "Kalau tempat relokasi dekat dengan perkampungan kami yang lama, kami mau. Tapi kalau jauh, kami memilih bertahan saja," tambah Siti. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008