Lebak (ANTARA News) - Kelangkaan pupuk urea di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masih berlanjut sehingga petani merasa bingung pada musim tanam bulan November dan Desember 2008.

"Saya sudah mencari pupuk urea kemana-mana, namun tidak menemukan di pasaran," kata Mang Uus (55) seorang petani Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Kamis.

Menurut dia, kelangkaan pupuk di wilayahnya sudah berlangsung lama, bahkan di kios resmi penyalur pupuk subsidi kosong.

Selama ini, petani sangat sulit memperoleh pupuk, sehingga musim tanam akhir tahun ini dikhawatirkan mempengaruhi produksi padi.

Sebab, kata dia, jika tanaman padi tanpa pupuk urea, selain berpotensi terserang hama juga tanamannya kurang begitu bagus.

Sebagian besar petani di sini sudah memasuki usai tanam antara tujuh sampai 14 hari.

Oleh karena itu, dirinya sangat membutuhkan pupuk untuk menyuburkan lahan tanaman padi miliknya.

"Saya khawatir tanaman padi miliknya seluas satu hektare merugi, karena tidak tersedia pupuk itu," ujar Uus.

Begitu pula Sukri (50) petani lainya di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, mengaku, selama ini pihaknya belum memperoleh pasokan pupuk subsidi beredar di pasaran.

Biasanya, pasokan pupuk subsidi tersedia di kios penyalur resmi, namun hingga kini kosong melompong.

"Saya sudah beberapakali mendatangi kios itu, namun jawabanya selalu tidak ada," katanya.

Sementara itu, Manto (40) penyalur pupuk di Kecamatan Warunggunung, mengaku hampir setiap hari ratusan petani mendatangi kiosnya untuk membeli pupuk subsidi.

Namun demikian, pihaknya tidak melayani karena sejak beberapahari terakhir ini pihaknya belum menerima pasokan dari distributor.

"Saya heran sampai saat ini distributor belum juga mengirimkan pupuk sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK)," jelasnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008