Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Banyak TKI (tenaga kerja Indonesia) terlantar di Bandara-Bandara internasional hingga berhari-hari dan kesulitan mendapatkan  makan dan minum.

Hal itu terjadi karena Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ( PJTKI) maupun biro perjalanannya memilihkan penerbangan murah sehingga banyak transit .

"Sering sekali saya jumpai, para TKI yang terlantar. Mereka tidak bisa makan dan minum karena tidak punya uang untuk membeli makanan dan minuman yang sangat mahal di ruang keberangkatan Bandara," kata Oemar, manajer Garuda Indonesia di Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) ,Minggu.

"Belum lama ini, saya menemui beberapa TKI yang akan  bekerja di negara Timur Tengah di KLIA. Mereka belum makan dan minum karena tidak punya uang sejak satu hari sebelumnya. Karena kasihan, saya membelikan makanan dan minuman kepada mereka," katanya.

Menurut Oemar, para TKI itu mengatakan mereka transit ke Mumbai India setelah itu ke  Timur Tengah.

"Jika melihat tiket penerbangan mereka koneksitas penerbangan selanjutnya kadang-kadang harus menunggu satu hari. Penerbangan dari KLIA ke Mumbai saja mereka harus transit di KLIA selama satu hari. Kadang-kadang juga transitnya di Dakha Bangladesh," kata Oemar.

Lebih lanjut dia mengemukakan  hampir tiap hari menemukan belasan atau puluhan TKI yang transit selama beberapa jam di KLIA tanpa mampu membeli makan dan minum.

"Peraturan penerbangan internasional melarang orang membawa minuman lebih dari 100 ml, maka makin susah bagi mereka untuk membawa bekal minuman. Umumnya mereka juga tidak tahu bahwa mereka harus transit lama di Bandara-Bandara internasional. Pokoknya mereka terima tiket penerbangan. Begitu tiba di Bandara transit baru sadar bahwa penerbangan koneksitas ternyata masih besoknya," kata Oemar.

Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar beberapa waktu lalu ketika mengurus 329 calon haji ONH Plus yang terlantar di KLIA juga menemukan belasan TKI terlantar.

"Mereka gabung dengan para calon haji yang terlantar supaya dapat makan. Ya sudah sekalian saja pasok makanan untuk mereka. Kasihan juga mereka," kata Dai.

Sementara itu, beberapa diplomat dari KBRI Bangkok juga mengaku menemukan TKI terlantar di Bandara Suvarnabhumi.

"Ketika menunggu koneksitas penerbangan  ke Timur Tengah, mereka terlantar tidak mampu beli makan dan minum," kata Bob Tobing, juru bicara KBRI Bangkok.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008