Bangkok, (ANTARA News)- Para pemrotes anti-pemerintah, Senin mulai meninggalkan kantor-kantor perdana menteri di Bangkok , yang mereka duduki sejak akhir Agustus , kata seorang jurubicara  pengunjukrasa. Mereka bukan bubar namun bergerak ke Bandara-Bandara Bangkok untuk memperkuat blokade yang sudah sepekana, kata Anchalee Paireerak, jurubicara gerakan protes Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD). "Terlalu berbahaya untuk tetap berada di Kantor Pemerintah karena serangan berulang-ulang terhadap kami ," kata Anchhalee kepada AFP. "Kami semua telah mulai pindah, kami mengharapkan dapat merampungkan  perpindahan itu hari ini." Ia menambahkan:"Kami akan ke Bandara Don Muang dan Suvarnabhumi." Satu serangan granat  terhadap para pemrotes  di Gedung Pemerintah , Ahad menderai hampir 50 orang , sementara ledakan-ledakan yang sama bulan lalu memicu PAD melakukan "perjuangan akhir" terhadap pemerintah. Gerakan pro-kerajaan itu, yang didukung kaum elit dan kelas menengah serta unsur-unsur di kalangan militer dan istana, menuduh pemerintah  boneka mantan PM Thaksin Shinawatra yang kini tinggal di pengasingan. Thaksin adalah ipar dari PM Somchai Wongsawat, yang berkuasa sejak September. Thaksin digulingkan dalam kudeta militer tidak berdarah  tahun 2006 setelah terjadi unjuk rasa selama berbulan bulan yang juga dipimpin PAD.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008