Bangkok (ANTARA News) - Satu orang tewas dan 20 pengunjuk rasa anti-pemerintah terluka akibat ledakan bom di bandara domestik di Bangkok Selasa dini hari, dalam insiden terakhir yang dilancarkan terhadap demonstran, laporan setempat mengatakan. Ledakan di bandara Don Mueang itu terjadi hanya beberapa jam setelah Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) mengakhiri aksi duduk tiga bulan di kantor perdana menteri di Bangkok menyusul serangkaian serangan granat. Ratusan pengunjuk rasa telah meninggalkan kantor perdana menteri, pindah ke Don Muang dan bandara internasional Suvarnabhumi. "Ada serangan bom di Don Mueang persis setelah tengah malam (pukul 17.00 GMT)," seorang jurubicara pelayanan darurat mengatakan. Surat kabar Nation kemudian melaporkan di situs Internetnya bahwa satu orang telah tewas dan 20 orang lagi terluka dalam serangan terakhir itu, mengutip sumber rumah sakit. Tidak jelas dengan segera apakah korban tewas itu juga demonstran anti-pemerintah. Serangan granat Minggu pagi di Government House, kantor kabinet perdana menteri, melukai sekitar 50 orang, sementara dua pengunjuk rasa tewas dalam ledakan yang sama di tempat itu bulan lalu. Serangan itu mendorong PAD untuk melancarkan "pertempuran terakhir" dengan pemerintah yang telah berkembang menjadi pengepungan dua bandara itu sepekan lamanya yang melumpuhkan secara ekonomi. Pemimpin PAD mengatakan Senin bahwa pengunjuk rasa akan meninggalkan Government House dan memperkuat penjagaan di bandara, sementara kantor itu akan diserahkan kembali pada pemerintah Selasa pagi, demikian lapor AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008