Palangka Raya,  (ANTARA News) - Sebanyak 122 pejabat daerah Kalimantan Tengah berwisata  dengan tajuk Kunjungan Budaya Dayak ke Sabah dan Serawak, Malaysia selama empat hari sejak tanggal 4 hingga 7 Desember 2008.

Rombongan yang dipimpin Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang yang juga Ketua Umum Majelis Adat Dayak Nasional itu berangkat menggunakan pesawat carter Boeing 737-200 milik Sriwijaya Air, dari Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kamis, langsung menuju Bandara Kucing, Malaysia.

Dengan mengusung tema "Penguatan Persaudaraan Masyarakat Adat Dayak se-Kalimantan Yang Bermartabat", rombongan itu berangkat tanpa publikasi sebelumnya dan terkesan ditutup-tutupi, baik dari sisi anggaran maupun ketentuan peserta.

Menurut Kepala Sekretariat MADN Kalteng, Siun Jarias, jumlah peserta yang ikut dalam kunjungan ini sebanyak 122 orang, antara lain dari perwakilan dari MADN, dan Dewan Adat Dayak dari kabupaten/kota di Kalteng, termasuk beberapa damang.

Selain didominasi pejabat dan mantan pejabat, mulai dari bupati, anggota DPRD, hingga kepala dinas/badan setempat, belasan istri pejabat juga terlihat ikut dalam rombongan.

Rencananya rombongan akan singgah di dua kota, yakni Kucing dan Kinibalu, Malaysia, dan bertemu dengan pimpinan Lembaga Kebudayaan Sabah dan Serawak Dayak National Union.

Semua kebutuhan akomodasi, transportasi, dan konsumsi rombongan sejak berangkat hingga pulang dikelola panitia melalui salah satu agen travel di Palangka Raya, yakni PT Mulio Angkasa.

"Kunjungan ini hanya untuk mempererat hubungan antara masyarakat Dayak di Kalimantan dengan masyarakat asli Dayak di Malaysia," kata Siun Jarias.

Kunjungan tersebut dilaksanakan berdasarkan surat keputusan MADN Nomor 18/MADN/IX/2008 tentang Tim Persiapan Kunjungan Kebudayaan Dayak Kalimantan ke Sabah dan Serawak Malaysia.

Teras Narang sendiri saat dikonfirmasi menjelang keberangkatan mengatakan kegiatan kunjungan tersebut dibiayai bersama oleh empat provinsi di Kalimantan ditambah dana bantuan pihak ketiga, tanpa menyebutkan nominal anggaran yang dihabiskan dalam kunjungan empat hari itu.

Meski dilakukan dalam penguatan hubungan dan kelembagaan masyarakat adat Dayak, Teras mengakui rombongannya hanya menyertakan beberapa orang Damang Kepala Adat sebagai perwakilan.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008