Jakarta (ANTARA News) - Aksi "profit taking" (ambil untung) mewarnai perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat pagi, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 0,01 persen.

IHSG BEI sesi pagi ditutup melemah 0,485 poin menjadi 1.204,839 dan indeks LQ45 menurun 0,201 poin atau 0,09 persen ke posisi 233,233.

PT Danareksa Sekuritas, dalam analisa dalam riset hariannya, mengungkapkan bahwa aksi "profit taking" telah mewarnai perdagangan akhir pekan ini.

Beberapa saham unggulan yang mengalami aksi ambil untung sehingga menekan indeks BEI antara lain saham Bumi Resources tertekan Rp50 menjadi Rp760, saham Perusahaan Gas Negara yang terkoreksi Rp30 ke posisi 1.860, Timah terkikis Rp40 ke harga Rp1.020, Bank BRI menurun Rp25 ke posisi Rp3.425, United Tractors melemah Rp75 ke level Rp3.375 dan Tambang Batubara Bukit Asam terkulai Rp200 menjadi Rp6.150.

Danareksa juga menyebutkan bahwa faktor bursa global, terutama anjloknya bursa AS dengan indeks Dow Jones mengalami penurunan 2,51 persen menjadi 8.376,24 juga menekan indeks BEI.

Namun, penurunan bursa AS tersebut ditanggapi beragam oleh bursa regional, sehingga indeks BEI bergerak fluktuatif.

Bursa kawasan Asia bergerak beragam, diantaranya bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 0,08 persen menjadi 7,917,50, sedangkan Indeks Hang Seng di bursa Hongkong masih menguat 1,93 persen ke 13.771,04 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times menguat 1,31 persen ke posisi 1.665,21.

Kondisi inilah yang membuat IHSG sempat menguat 3 poin ke posisi 1.208,196, namun akhirnya ditutup negatif tipis karena banyaknya saham yang mengalami tekanan jual.

Saham yang turun mencapai 75 dibanding yang naik 24, sedangkan 31 stagnan dan 327 belum aktif diperdagangkan.

Perdagangan berjalan sepi, ini terlihat volume yang hanya 459,295 juta saham dengan nilai Rp430,986 miliar dari 15.339 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2008