"Kita telah menyetujui perubahan dibahas di Majelis Nasional," kata Chavez berjanji pada ribuan pendukungnya yang mengibar-ngibarkan bendera-bendera Venezuela dan Kuba. "Tandatangan-tandatangan akan dikumpulkan untuk mendukungnya," katanya.
Dalam pidatonya, Chavez mengatakan pemilihannya tahun 1998 "telah membuka pintu pada satu era baru yang bersejarah" bagi negara Venezuela yang kaya minyak namun tergolong miskin di Amerika Selatan.
Para anggota Majelis Nasional hampir seluruhnya setia pada Chavez, sementara oposisi memboikot pemilihan legislatif tahun 2005 dalam usaha untuk membuat lembaga itu tidak sah.
Satu amendemen konstitusi dapat diusulkan oleh 30 persen dari para anggota parlemen . Kemungkinan lain juga dapat diusulkan langsung oleh 15 persen dari para pemilih atau oleh presiden di Dewan Menteri.
Untuk mendapat kemenangan yang sah amendemen itu harus disetujui dalam satu referendum , yang menurut Chavez akan diselenggarakan Februari 2009.
"KIta harus menang pada jalan revolusi. Hanya dengan satu revolusi sosialis Venezuela akan memiliki satu masa depan. Ini adalah jalan menuju itu," kata Chavez.
Para anggota partai oposisi menegaskan bahwa mereka akan membuat Chavez tidak mudah.
"Kami siap melakukan perjuangan di semua bidang-- di pengadilan dan di jalan-jalan," kata Julio Borges dari partai opoosisi Justice First yang berhaluan kanan tengah.
Pada Desember 2007 , satu referendum yang berusaha untuk mengumumkan Venezuela sebagai satu negara sosialis dan mengizinkan terpilih kembali untuk jangka waktu yang tidak terbatas, gagal , yang merupakan kekalahan penting pertama Chavez dalam pemungutan suara.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008