Jakarta,  (ANTARA News) - Bulog memperkirakan kenaikan harga pembelian
(HPP) gabah dan beras yang akan diumumkan akhir tahun ini dan berlaku 2009 tidak akan menyebabkan adanya lonjakan harga beras.

"Kelihatannya tidak ada masalah begitu HPP baru ditetapkan," kata Dirut Perum Bulog, Mustafa Abubakar usai rakor membahas ketahanan pangan di Departemen Keuangan Jakarta, Selasa.

Menurut dia, harga beras yang ada di pasar saat ini juga sudah berada di atas HPP bahkan mencapai sekitar 13-15 persen di atas HPP.

Ia mengatakan, pihaknya tidak menyiapkan langkah-langkah antisipasi jika kenaikan harga beras hanya sebesar Rp100 per kg.

"Tidak ada alasan harga naik signifikan, stok beras Bulog di Gudang mencapai 1 hingga 1,5 juta ton, di masyarakat ada sekitar 6 juta ton, kebutuhan per bulan 2,5 juta ton, yang dikeluarkan Bulog per bulan 300.000 ton, jadi stok 1,5 juta ton, aman," katanya.

Ketika ditanya kapan HPP akan efektif naik, Mustafa mengatakan, saat ini sedang diolah dan kemungkinan akan diumumkan sebelum tahun baru sehingga mulai berlaku tahun 2009.

Ia mengakui, kenaikan HPP akan menjadi hambatan bagi Bulog dalam pengadaan stok karena biaya yang harus dikeluarkan yang lebih mahal.

"Tapi Bulog punya kiat-kiat sendiri untuk bersaing dengan swasta sehingga pengadaan kita lancar," katanya.

Mengenai kemungkinan ekspor beras dilakukan tahun 2009, ia mengatakan, hal itu akan tergantung kondisi di 2009.

"Kalau proyeksi target produksi Deptan sebesar 63 juta ton gabah 2009 bisa dicapai, dan kita benar-benar sudah swasembada dan surplus, itu kita sudah dapat kondisioning buat ekspor," katanya.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008