Jakarta (ANTARA News) - Ratusan petugas gabungan TNI dan Polri hingga Selasa malam terus mengamankan kota Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, sekitar empat jam perjalanan laut dengan kapal cepat dari Ambon menyusul kerusuhan antar kelompok yang menyebabkan enam luka dan puluhan rumah rusak. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar B Nataprawira di Jakarta, Selasa, mengatakan, aparat TNI berasal dari Kodim Maluku Tengah dan Batalyon Infanteri Kabaressy 731 sedangkan personil Polri berasal dari Brimob Polda Maluku dan Dalmas Polres Maluku Tengah. "Aparat telah menyekat dua kelompok yang bertikai agar tidak timbul kerusuhan susulan," kata Abubakar. Polres Maluku Tengah juga telah menangkap seorang guru bernama WH yang diduga menjadi penyebab terjadinya kerusuhan. Guru ini diduga menyinggung perasaan salah satu kelompok di Masohi. Akibat kerusuhan itu, dua warga mengalami luka berat dan empat orang luka ringan. "Sebanyak 42 rumah terbakar. Satu rumah ibadah, satu balai desa, satu Puskesmas, empat mobil angkutan umum dan satu sepeda motor rusak akibat kerusuhan itu," katanya. Abubakar mengatakan, situasi telah kondusif dan terkendali namun aparat gabungan terus berjaga-jaga untuk menghindari aksi saling serang antarwarga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008