Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B/UNIFIL yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB, tiba di tanah air  setelah bertugas di Lebanon Selatan selama satu tahun. Ke-850 personel yang tergabung dalam Konga XXIII-B itu, diterima Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu. Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan tugas perdamaian tidak asing lagi bagi Indonesia, khususnya TNI. "Hal ini bukan sekedar kontinuitas penugasan yang  dipercayakan dunia kepada kita, tetapi lebih karena landasan moral dan filosofi serta doktrin pertahanan dan perjuangan bangsa yang memang cinta damai, namun lebih mencintai kemerdekaan," ujarnya. Selain itu, tambah dia, komitmen dan keikutsertaan dalam menjaga ketertiban dunia dan mewujudkan perdamaian dunia, merupakan amanat konstitusi, yakni pembukaan UUD 1945. Konga XXIII-B terdiri dari 528 personel TNI AD, 242 personel TNI AL, 60 personel TNI AU, 16 personel dari Mabes TNI, tiga petugas dari Departemen Luar Negeri dan satu orang dari Departemen Pertahanan. Selama menjalankan tugasnya, Kontingan Garuda (Konga) atau Indonesian Batallion mendapat pujian dari para komandan PBB di Lebanon sebagai prajurit yang berani dan profesional. Satgas Konga XXIII-B atau Indobatt (Indonesian Battalion) merupakan salah satu kontingen yang bertugas dalam misi PBB di wilayah Lebanon Selatan sesuai Resolusi DK PBB NO. 1701 yang operasionalnya berada di bawah kendali Komando Sektor Timur UNIFIL. Selain Indobatt, juga terdapat kontingen dari negara lain seperti Indbatt (India), Nepbatt (Nepal), Malcon (Malaysia) dan Spanbatt (Spanyol). Namun di antara kontingen tersebut, hanya Indonesia dan India yang memiliki Hot Spot atau area dengan potensi konflik sangat tinggi, sehingga sangat rawan terjadi pelanggaran terhadap Resolusi, baik oleh milisi Hizbullah (AE) maupun pihak Israel sendiri. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008