Jakarta  (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Ginanjar Kartasasmita menjelaskan bahwa para pejabat Jepang menyatakan siap membantu Indonesia menghadapi krisis finansial global yang akan terasa berat di seluruh dunia.

"Mereka (para pejabat Jepang) yang saya temui menyatakan siap bantu Indonesia atasi krisis finansial global," demikian disampaikan Ginanjar dalam keterangannya yang diterima ANTARA News melalui pesan singkat, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa rekan-rekan para akademisi dari berbagai latar belakang dan perguruan tinggi serta lembaga riset kedua belah pihak membicarakan berbagai konsep dan pemikiran tentang krisis ini dan cara mengatasinya serta mencegah terjadi lagi pada masa datang.

Ginanjar saat ini tengah berkunjung ke Jepang untuk menghadiri acara penutupan rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun hubungan persahabatan dan diplomatik Indonesia-Jepang tahun 2008.

Dalam kunjungannya itu, Ginanjar juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Taro Aso, Menteri keuangan Shoichi Natagawa, Menteri luar negeri Hirofumi Nakasone, dan para politisi, akademi di Jepang, untuk membahas berbagai masalah yang terkait dengan krisis ekonomi global, dimana dampaknya terasa diseluruh dunia.

Sebagaimana disepakati dalam pertemuan G20 di Washington, Amerika Serikat dan APEC di Peru, krisis ini sangat luas dan mendalam sehingga untuk mengatasinya selain diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat dan cerdas dari masing-masing negara juga perlu kerjasama internasional.

Sementara itu, peringatan tahun emas ini diawali di Indonesia pada tanggal 20 Januari 2008 di Taman Mini Indonesia Indah. Pada acara itu hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Pangeran dan Putri Akishino dari Jepang.

Ginanjar menjelaskan selama setahun berlangsung berbagai kegiatan di ke dua negara yang diselenggarakan bukan hanya di ibukota masing-masing negara, tetapi juga di kota-kota lain.

Kegiatan-kegiatan ini berlangsung di segenap lapisan masyarakat yang melibatkan kaum muda, para akademisi dan dunia usaha.

Mereka mempertunjukkan seni musik dan seni tari asli dan kontemporer Sunda termasuk angklung dan calung. Dalam acara itu, hadir Pangeran dan Putri Akishino serta mantan perdana menteri Fukuda sebagai Ketua Lembaga Persahabatan Jepang-Indonesia di Tokyo.

"Di Indonesia ketua PPIJ adalah Rahmat Gobel dan saya hadir selaku ketua Dewan Pembina," kata Ginanjar yang saat ini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah.

Misi Kesenian ini akan berada di Jepang selama lima hari dan melakukan enam kali pertunjukan. Kedatangan misi kesenian ke Tokyo didukung oleh Arifin Panigoro, pimpinan grup Medco.

Di Jepang, puncak acaranya adalah pada tanggal 11 Desember 2008 juga dalam sebuah Expo di Tokyo Big Sight, sebuah kompleks yang luas di Tokyo seperti Kemayoran di Jakarta.

Dalam rangka acara itu Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang mengirim sebuah misi kesenian dari Jawa Barat. Misi Kesenian ini terdiri dari 21 mahasiswa Fakultas Seni dan Sastra Universitas Pasundan, Bandung dipimpin langsung oleh dekannya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008