Tokyo (ANTARA News) - Pangeran Akishino dan Putri Kiko "tertahan" di stand Indonesia pada ajang eksibisi internasional Eco Product di Tokyo, Kamis, karena asyik menyaksikan produk-produk kerajinan ramah lingkungan Indonesia, serangkaian foto esai dan becak.

Pangeran Akishino, Puteri Kiko, mantan PM Jepang Yasuo Fukuda, dan tokoh pemerintahan serta pebisnis Jepang berkumpul menyaksikan produk terbuat dari ulat sutera liar dan bertanya banyak mengenai foto-foto tentang sejarah 50 tahun hubungan persahabatan kedua negara.

Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) Ginandjar Kartasasmita lalu menerangkan latarbelakang foto-foto itu, sedangkan produk ramah lingkungan berupa kain sutra yang tanpa bahan pengawet, bingkai dari sutra alam dijelaskan Fitriani Kuroda, seorang perajin sutra.

Usai pembukaan, anggota keluarga kerajaan Jepang langsung menuju stand Indonesia dan menghabiskan waktu selama 15 menit, dan menghabiskan 15 menit lainnya berkeliling meninjau ratusan stand lainnya.

Acara yang disaksikan puluhan ribu pengunjung itu adalah ajang internasional untuk memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan di dunia, dan Indonesia mendapat kehormatan untuk membuka ajang tersebut dengan menampilkan kesenian tradisional dari Jawa Barat "Tari Rampak Kendang" yang menarik perhatian Putri Kiko.

Kementrian Luar Negeri Jepang mengungkapkan, Indonesia telah diminta untuk mengisi acara itu sebagai penutup kegiatan perayaan 50 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Jepang.

Fukuda menyebut hubungan kedua negara sangat penting dan seling bergantung mengingat kekayaan sumber daya alam Indonesia dan kemajuan teknologi Jepang merupakan kombinasi yang saling melengkapi, termasuk dalam mengatasi masalah lingkungan global.

"Penting bagi seluruh lapisan masyarakat kedua negara untuk menggunakan momentum peringatan persahabatan tahun 2008 untuk terus memperkokoh hubungan kedua negara," kata Fukuda.

Ginandjar Kartasasmita mengungkapkan penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran Pangeran Akishino dan Putri Kiko yang telah menjadi simbol persahabatan 50 tahun bagi Indonesia dan Jepang. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008