Dharmasraya, Sumatera Barat (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di hadapan para petani dalam acara panen raya di Dahrmasraya, berjanji menambah pasokan gas untuk pabrik pupuk pada 2009 agar persediaan pupuk bersubsidi mencukupi kebutuhan para petani.

"Menambah gas itu tentu menambah biaya agar produksinya meningkat. Pemerintah mengalokasikan anggaran besar untuk itu," tutur Presiden seraya mengatakan tambahan gas itu diperuntukkan untuk semua pabrik pupuk di Kalimantan, Aceh dan Jawa.

Presiden tidak menyebutkan nilai dana yang dialokasikan pemerintah untuk menambah pasokan gas bagi pabrik pupuk pada 2009, sementara keputusan ini disebutnya sebagai hasil rapat kabinet terbatas Jumat malam yang dihadiri semua menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Presiden menjelaskan, kelangkaan pupuk terjadi karena produksi pupuk tidak bertambah namun produksi pertanian meningkat pesat selama satu tahun terakhir sejak 2007.

"Akibatnya, keperluan pupuk meningkat tajam. Ini ada cerita nikmat membawa sengsara," ujarnya.

Selain berencana menambah pasokan gas untuk pabrik pupuk, Presiden juga berjanji meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi sehingga tepat sasaran kepada petani yang membutuhkan.

Presiden juga telah meminta Menteri Pertanian Anton Apriyantono untuk menambah jumlah penyuluh pertanian sebanyak 10 ribu personel agar bisa membantu mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi, sedangkan Anton sendiri menjanjikan penerapan distribusi tertutup mulai tahun 2009.

Anton juga menyebutkan jumlah pupuk bersubsidi jenis urea pada 2009 bakal meningkat hingga 5,5 juta ton, sementara jenis pupuk organik akan ditingkatkan persediaannya menjadi 1,5 juta ton untuk tahun yang sama.

Tahun depan, petani dan kelompok tani diminta untuk menyerahkan rencana produksi pertanian agar dapat disesuaikan dengan distribusi pupuk bersubsidi.

BBM

Di depan para petani, Presiden Yudhoyono menyampaikan janjinya menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia dan menyesuaikan harga pembelian gabah agar kesejahteraan petani dapat meningkat.

Selain menghadiri panen raya, Presiden juga mencanangkan program tanam padi sabatang di Bukit Mindawa, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, yang berjarak tempuh sekitar 4,5 jam dari kota Padang.

Tanam padi sabatang merupakan program varietas padi unggulan untuk meningkatkan produktivitas pertanian karena hanya diperlukan satu benih padi untuk satu lobang penanaman.

Di Kabupaten Dharmasraya, Presiden juga meresmikan beberapa program infrastruktur yang mendukung pertanian seperti bendungan Batang Hari serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Nagari Sijunjung dan SPAM IKK Sumpalan.

Presiden menyaksikan penyerahan bantuan oleh Menteri Pertanian Anton Apriyantono kepada para petani dan penyuluh berupa alat dan mesin pertanian, sepeda motor, serta alat pengangkut ikan segar. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008