Palembang  (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dunia usaha agar tidak cepat dan mudah memberhentikan para karyawannya  akibat dampak krisis keuangan global. Dalam pidatonya pada acara peresmian berbagai proyek infrastruktur di Palembang, Minggu, Presiden Yudhoyono menyatakan pemerintah telah berulangkali mengadakan pertemuan dengan kalangan pengusaha dan duduk bersama guna mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi dampak krisis keuangan global. "Saya berkali-kali katakan agar jangan cepat-cepat PHK-kan karyawan.  Kalau ada masalah, cari jalan keluar baik-baik," ujar Presiden. Kepala Negara menambahkan, pemerintah siap berkoordinasi dengan dunia usaha  untuk mengurangi beban mereka akibat dampak krisis keuangan global. Pemerintah, menurut Presiden, siap memberikan berbagai insentif, seperti  insentif fiskal, penghapusan pajak sementara atau keringanan pajak kepada dunia usaha, asalkan mereka tidak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap para karyawannya. Jajaran kementeriannya, mulai dari Departemen Tenaga Kerja dan  Transmigrasi, Departemen Perindustrian hingga Departemen Perdagangan, lanjut Presiden, siap berkoordinasi dan menemukan solusi terbaik bagi dunia  usaha dalam menghadapi krisis keuangan global. "Pokoknya jangan cepat-cepat dan mudah mem-PHK. PHK itu jalan terakhir apabila tidak ada cara lain, apabila kita sudah berkoordinasi tetapi tidak  menemukan solusi," tutur Presiden. Untuk menghindari lonjakan pengangguran pada 2009 akibat dampak krisis keuangan global, Presiden membeberkan jurus-jurus pemerintah, yaitu dengan mengucurkan dana dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur. Dalam APBN 2009, Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan jatah anggaran  Rp32 triliun untuk infrastruktur, Departemen Perhubungan sebanyak Rp12  triliun dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan pemerintah pusat ke daerah senilai Rp12 triliun. "Itu saja anggarannya sudah Rp50 triliun. Sejarah menunjukkan pembangunan infrastruktur menyerap tenaga kerja yang banyak," ujar Presiden. Selain memperbanyak pembangunan infrastruktur, pemerintah juga berencana memperbanyak perekrutan Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk TNI/Polri pada 2009 untuk menyerap pengangguran. Pemerintah, menurut Presiden, juga meningkatkan dana dialokasikan untuk Kredit Usaha Rakyar (KUR) pada 2009 menjadi Rp12 triliun dan PNPM Mandiri hingga Rp3 miliar untuk setiap kecamatan. Dengan berbagai program itu, pemerintah berharap lapangan pekerjaan dapat tercipta untuk 3 juta orang pada 2009. Presiden berada di Palembang untuk menghadiri peresmian berbagai proyek infrastruktur, seperti Jembatan Layang Simpang Polda Palembang, Jembatan Terusan Teluk II Kabupaten Musi Banyuasin, Pabrik Biodiesel Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Rumah susun sewa Universitas Sriwijaya Palembang dan  Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Presiden Yudhoyono juga menyaksikan penandatanganan naskah kerjasama antara Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin, Direktur utama Bank Sumatera Selatan dan pihak pengembang untuk pembangunan 2000 rumah bagi masyarakat kurang mampu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008