Quito, (ANTARA News) - Ekuador sedang mempertimbangkan untuk membeli senjata dari Iran guna memperkuat pengamanan perbatasan dengan Kolombia.

"Kami punya masalah serius di perbatasan utara, ada suatu pemerintahan yang tidak bertanggung jawab (Kolumbia) yang tidak menjaga...perbatasannya," kata Presiden Rafael Correa dalam pidato mingguannya sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kita harus mempersenjatai diri," katanya lalu melanjutkan "Iran bisa memasok dan membantu kita lewat kredit."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni pada akhir November mengatakan bahwa Iran telah mengembangkan kegiatan ekonomi, politik dan ideologinya di Amerika Selatan.

"Kita menyaksikan fenomena yang mengganggu yaitu penyusupan Iran ke Amerika Selatan, dan wilayah itu telah menjadi pangkalan yang cocok  bagi penyebaran ideologi ekonomi dan politik Irak," kata Livni ketika itu di Israel.

Livni menyeru masyarakat internasional untuk "menyaksikan situasi ini dan bekerjasama dalam upaya terpadu guna memupus kegiatan internasional Iran".

Iran telah membuka kedutaan besar di Nikaragua, Ekuador dan Chile dan memperluas misinya di Venezuela, Uruguay, Meksiko dan Kolombia, sekaligus meningkatkan kunjungan tingkat tinggi di negara Amerika Selatan serta mendorong hubungan komersial.

Ekuador berminat membeli senjata setelah terjadi ketegangan dengan tetangganya, Kolumbia. Presiden Correa menekankan bahwa "kedaulatan bangsa Ekuador tidak boleh lagi terusik seperti kejadian pada tanggal 1 Maret."

Peristiwa yang dimaksud adalah penyerbuan yang dilakukan militer Kolombia ke hutan terpencil di Ekuador. Tentara Kolombia melakukan penyerbuan lintas perbatasan untuk menyergap gerilyawan yang menamakan diri Angkatan Bersenjata Revolusioner Marxis Kolumbia (FARC).

Penyerbuan itu menewaskan 20 orang termasuk tokoh nomor dua FARC Raul Reyes, empat warga Meksiko dan satu Ekuador.

Duta besar Kolombia diusir  dua hari kemudian  dan dua negara itu masing-masing mengirim pasukan ke perbatasan. Venezuela, yang sekutu Ekuador dan berselisih dengan Kolumbia, ikut-ikutan mengirim pasukannya ke perbatasan Kolumbia.

Pemerintah Ekuador berencana membelanjakan 580 juta dolar hingga tahun 2011 untuk membeli senjata, pesawat tempur dan pesawat angkut militer, kata Wakil Menteri Pertahanan  Miguel Carvajal kepada AFP pada bulan Oktober.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008