Beijing (ANTARA News) - China masih akan tetap menjadi fokus perhatian bagi para pebisnis dan investor Amerika Serikat (AS) baik untuk jangka pendek maupun panjang sekalipun negara Asia itu alami penurunan ekonomi.

"Adalah sangat penting untuk diingat bahwa perekonomian China akan terus membaik, sekalipun saat ini melemah dibanding sebelumnya, dan pertumbuhan ekonomi peluang bagi pebisnis," kata Michael Barbalas, presiden Kamar Dagang dan Industri AS-China (AmCham-China), seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Jumat.

Ia melihat terdapat sejumlah alasan mengapa tetap positif dan optimistik mlakukan bisnis di China bagi para pebisnis.

Dirinya mencontohkan, AMCham-China baru-baru ini menandatangani 10 kerjasama strategis dengan sejumlah provinsi dan kabupaten yang ada di China.

Isi kesepakatan kerjasama itu adalah mendorong pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di China, serta mempromosikan investasi dan perdagangan bilateral.

Pertumbuhan ekonomi China melemah menjadi 9,9 persen dalam tiga kuartal pertama 2008 setelah lima tahun mengalami pertumbuhan dua digit.

Investasi asing langsung ke China turun 36,52 persen pada tahun ke tahun menjadi 5,32 miliar dolar AS pada bulan Oktober 2008.

Untuk menjaga agar ekonomi tidak turun, pemerintah China telah memotong suku bunga pinjaman sejak pertengahan September dan mengucurkan paket stimulus 4 triliun yuan atau 586 miliar dolar AS untuk meningkatkan permintaan di pasar domestik.

"Kami sangat mendukung paket stimulus yang dikeluarkan oleh pmerintah China. Kamu berharap pemerintah akan terus membangun langkah positif," kata Barbalas.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008