Baghdad (ANTARA News) - Para petugas keamanan menghancurkan sepatu yang dilemparkan wartawan Irak ke arah Presiden George W. Bush, dalam pemeriksaan untuk memastikan sepatu tersebut tidak mengandung bahan peledak, hakim yang mengusut kasus itu menyatakan Kamis.

"Sepatu itu diperiksa oleh petugas keamanan Irak dan AS dan kemudian dimusnahkan," kata hakim itu kepada AFP.

Wartawan Muntazer Al-Zaidi, 29 tahun, telah dimasuk ke penjara di Baghdad sejak protes dengan lempar sepatu yang dramatis itu atas Bush, yang membuat Zaidi menjadi sensasi seketika di dunia Arab.

Hakim itu mengemukakan pengadilan telah menolak permohonan pembebasan Zaidi dengan jaminan, dengan alasan penahanan dilakukan demi melindungi keamanannya.

"Kami telah menolak permohonan pembebasan dengan jaminan atas Muntazer Al-Zaidi demi kelancaran penyidikan dan keamanan dirinya sendiri," tutur Dhiya Al-Kenani.

Kenani menyatakan "terdapat tanda luka-luka di wajah Zaidi", namun demikian ia dalam kondisi sehat dan tak tampak mengalami patah tangan seperti dilaporkan saudaranya.

Zaidi dapat dihukum lima hingga 15 tahun penjara jika terbukti bersalah melakukan "penyerangan terhadap kepala negara asing dalam kunjungan resmi" berdasarkan undang-undang Irak.

Di Bethlehem, sekitar 50 wartawan Palestina menggelar aksi protes telanjang kaki, Kamis, untuk menyatakan solidaritas mereka pada Zaidi, yang menurut keluarga dan sahabatnya melempar sepatu karena merasa benci kepada orang Amerika dan Bush.

Aksi duduk itu berlangsung saat ratusan jemaat berkumpul menjelang perayaan Natal di kota yang menurut umat Kristiani merupakan tempat lahirnya Jesus Kristus. (*)

Copyright © ANTARA 2008