Serang (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, sekitar 63 persen remaja usia sekolah SMP dan SMA di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan seks dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi.

Menurut Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN, M Masri Muadz, data itu merupakan hasil survai oleh sebuah lembaga survai yang mengambil sampel di 33 provinsi di Indonesia pada 2008.

Saat Peluncuran layanan pesan singkat elektronik (SMS) Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Serang, Banten, Jumat, Masri mengatakan, persentasi remaja yang pernah berhubungan seks pra nikah tersebut naik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Berdasar data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar mulai Jabotabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Ujungpandang, ditemukan sekitar 47 hingga 54 persen remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah.

"Perilaku seks bebas remaja saat ini sudah cukup parah. Peranan agama dan keluarga sangat penting mengantisipasi perilaku remaja tersebut," katanya.

Ada beberapa faktor yang menurut Masri telah mendorong mereka melakukan hubungan seks pra nikah, di antaranya pengaruh liberalisme dan pergaulan bebas, kemudian lingkungan dan keluarga, serta pengaruh perkembangan media massa.

Dengan prilaku buruk itu, para remaja sekarang rentan terhadap risiko gangguan kesehatan seperti penyakit HIV/AIDS, penggunaan narkoba, serta penyakit lainnya.

Data Departemen Kesehatan hingga September 2008 menyebutkan, dari 15.210 penderita AIDS atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia 54 persennya adalah remaja.

Oleh karena itu, BKKBN memandang penting keberadaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) yang diharapkan mampu menjawab permasalahan kesehatan reproduksi remaja.

PIK KRR juga dapat menjadi sarana remaja berkonsultasi mengembangkan kemauan dan kemampuan positifnya.

Menurut Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, berdasarkan laporan BKKBN Provinsi Banten, di daerah yang dipimpinnya itu sudah ada 25 titik layanan PIK KRR.

"Setiap remaja di Banten yang ingin berkonsultasi, bisa melalui SMS ke pusat konseling yang ada di 125 titik ke nomor yang telah disediakan," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008