Medan (ANTARA News) - DPW Gerakan Pemuda (GP) Anshor Sumut mengecam penulisan ayat suci Alquran dalam Buletin Cahaya 165 edisi XVIII yang berbentuk selebaran yang tidak benar dan terkesan merendahkan eksistensi kitab suci ummat Islam itu. Wakil Ketua DPW GP Anshor Sumut, Drs Maruli Agus Salim kepada wartawan di Medan, Jumat, mengatakan, pengelola bulletin itu salah menuliskan ayat suci Alquran sehingga sulit dipahami oleh masyarakat yang membaca. Kemudian, banyak terdapat kesalahan ayat yang tidak sesuai dengan artinya sehingga terkesan pencantuman itu hanya untuk melegitimasi terjemahan yang ditampilkan. Seharusnya, kata Maruli, apabila pengelola buletin tersebut memang tidak mampu menuliskan ayat Alquran dengan benar, sebaiknya jangan dicantumkan. "Buat terjemahannya saja, umat Islam pasti sudah memahami maksud dalam tulisan itu," katanya. GP Anshor Sumut juga menyayangkan ayat suci Alquran dicantumkan dalam buletin itu yang disebarkan secara bebas di kalangan masyarakat. Hal itu dapat menjatuhkan ketinggian nilai Alquran karena tidak ada jaminan buletin tersebut akan terjatuh dan dipijak orang lain. "Dimana lagi nilai kesucian dan ketinggian Alquran jika bisa diinjak-injak manusia," kata Maruli. Sekretaris Umum majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof Dr Hasan Bakti Nasution yang dimintai pendapatnya juga menyayangkan penulisan ayat suci Alquran dalm selebaran sebagaimana yang terdapat dalam Buletin Cahaya 165 itu. Menurut Nasution, pihaknya telah berulang kali mengimabu masyarakat untuk tidak menuliskan ayat Alquran dalam selebaran, stiker atau lembaran lain yang mungkin akan berserakan. Imbauan itu merupakan upaya preventif atau penjagaan dan perlindungan terhadap kesucian Alquran, katanya. Penanggungjawab Redaksi Buletin Cahaya 165, Ragil S Yangun menyatakan permintaan maafnya kepada ummat Islam atas kesalahan penulisan ayat Alquran dalam buletin yang diakui karena kesalahan cetak. Ia akan menyampaikan permintaan maaf tersebut dalam edisi selanjutnya sekaligus meniadakan lagi penulisan ayat Alquran dalam buletin.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008