Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief memberikan penghargaan dan julukan "Pahlawan Bangsa" bagi peserta KB-Lestari 10, 15 dan 20 tahun di seluruh Indonesia. Sugiri mengemukakan hal tersebut dalam silaturahmi dengan 85 pasangan peserta KB-Lestari teladan terpilih dan 66 pengelola dan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) terbaik se-Indonesia di Jakarta, Minggu malam. Para peserta KB-Lestari dan pengelola BKB terbaik itu akan menerima penghargaan dari Pemerintah pada puncak peringatan Hari Ibu ke-80 di Jakarta, Senin (22/12). Menurut Sugiri, julukan pahlawan bangsa, karena peserta KB-Lestari telah menyumbangkan kepada negara dan mengajak masyarakat untuk melaksanakan program KB yaitu dengan dua anak lebih baik. "Dengan memiliki 1-2 anak, para peserta KB-Lestari se-Indonesia telah menyumbangkan triliunan rupiah kepada negara, karena menghemat anggaran pendidikan, kesehatan, bahan pangan dan lapangan pekerjaan," katanya. Sugiri menegaskan, kerhasilan program KB di Indonesia bukan hanya dari pemerintah, tapi karena kerja keras peserta KB, petugas lapangan (PL) KB, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Karena itu, BKKBN mengharapkan peserta KB-Lestari dan PLKB untuk memfokuskan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi khususnya kepada penduduk miskin dan meningkatkan kesertaan KB pria. Selain itu, mereka diharapkan berupaya meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin melalui kelompok usaha ekonomi (UPPKS) mulai dari permodalan, pemasaran dan teknik produksi juga harus dikembangkan. Pesera KB dan PLKB beserta jajaran BKKBN terus meningkatkan pembinaan ketahanan keluarga dengan mendorong kelompk BKB, BKR, BKL serta berperan aktif dalam kegiatan Posyandu untuk mengatasi kejadian luar biasa seperti busung lapar, diare, kekurangan gizi dan baby boom. Menanggapi kurangnya PLKB saat ini, Sugiri mengatakan, jumlah PLKB saat ini baru 22.000 orang, idealnya 40.000 PLKB untuk 80.000 desa/kelurahan, yakni satu PLKB melayani 2 desa. Karena itu, Pemkab/pemkot diimbau mengangkat PLKB sebagai PNS/PTT. Sugiri menambahkan, untuk menyuksekan revitalisasi program KB idealnya anggaran BKKBN idealnya Rp3,5 triliun per tahun dari APBN, namun sekarang baru Rp1,2 triliun. Dia menyatakan optimistis, bahwa peserta KB pda 2009 akan naik dari 61 persen menjadi 63 persen, angka kesuburan setiap wanita (TFT) dari 2,6 menjadi 2,1 anak serta angka pertumbuhan penduduk menurun kurang dari 1,3 persen pertahun.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008