"Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, Sulteng surplus senilai 2, 75 miliar dolar AS selama Januari-Desember 2019," katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS Sulteng di Palu, Senin.
Impor Sulteng sepanjang 2019 terbagi atas impor menurut komoditas, menurut negara asal dan menurut pelabuhan atau bandara bongkar.
Baca juga: Pemprov Sulteng upayakan ekspor ikan ke Tiongkok
Baca juga: Sulteng ekspor minyak ke Korsel dan Singapura
Menurut komoditas, impor Sulteng 2019 didominasi yaitu besi dan baja senilai 958 juta dolar AS atau 38,58 persen serta mesin dan pesawat mekanik senilai 914 juta dolar AS atau 29,17 persen dari total impor.
Menurut negara asal, impor Sulteng selama Januari-Desember 2019 berasal dari Tiongkok senilai 1,85 miliar dolar AS (59,10 persen) dan Afrika Selatan senilai 545 juta dolar AS (17,41 persen) dan negara lainnya senilai 736 juta dolar AS (23,49 persen), ujarnya.
Sementara menurut pelabuhan atau bandara bongkar, Dumangar mengatakan pelabuhan Kolonodale di Kabupaten Morowali Utara berkontribusi terhadap
Impor Sulteng sepanjang 2019 sebesar 2,74 miliar dolar AS (87,66 persen).
"Poso senllai 371 juta dolar AS (11,86 persen), Pantoloan senllal 11.64 juta dolar AS (0,37 persen), dan Luwuk senila 3,52 juta dolar AS (0,11 persen)," tambahnya.
Baca juga: Pemda Sulteng minta minyak tanah untuk indusri rotan disubsidi
Baca juga: Ekspor Kakao Sulteng Capai 88,765 Juta Dolar AS
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020