Pandeglang,  (ANTARA News) - Hasil sensus terhadap badak jawa (Rhinoceros Sondaicus) tahun 2008 yang dilakukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon, dijumpai empat penghuni baru anak badak jawa yang ditunjukkan dari ukuran tapak 17-18Cm, 19-20, 21-22, 23-24Cm.

"Penemuan sejumlah anak badak itu menunjukkan reproduksi badak masih berlanjut dan regenerasi bisa dijamin, dengan kondisi struktur populasi yang normal," kata Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Agus Priambudi di Pandeglang, Banten, Selasa.

Ia mengatakan, Balai Taman Nasional Ujung Kulon telah selesai melakukan penghitungan jumlah populasi badak Jawa tahun 2008 mulai 10 sampai 17 Desember lalu.

Berdasarkan data temuan tapak yang dikumpulkan oleh tim sensus di lapangan, data tapak badak jawa yang digunakan untuk menentukan taksiran jumlah populasi minimum adalah tapak badak yang berumur minimal satu hari, dan dua sampai empat hari, sedangkan untuk menentukan taksiran jumlah populasi maksimum adalah semua tapak yang tercatat pada saat sensus badak jawa tersebut.

Menurut Agus, argumen yang digunakan untuk menentukan apakah badak tersebut merupakan individu yang berbeda, adalah dengan melihat ukuran tapak yang sama dan berumur kurang dari 2-4 hari dengan arah putar (azimut) yang searah kurang lebih 15 derajat atau 45 derajat dengan jarak 1 km atau berada dalam radius 6 km.

Secara keseluruhan, kata dia, jumlah tapak badak yang berhasil dikumpulkan oleh tim sensus badak jawa tahun 2008 adalah 50 tapak, dengan rincian ukuran tapak yaitu, ukuran tapak 17-18cm satu buah, 19-20Cm dua buah, 21-22Cm tujuh buah, 22-23 empat buah, 23-24Cm delapan buah, 24-25 sebanyak 10 buah, 25-26Cm 12 buah, 26-27Cm dua buah, 27-28 tiga buah, dan 28-29Cm satu buah.

"Perkiraan umur dengan ukuran tapak 17-18 s/d 22-23 merupakan anak, 24-25 adalah remaja, 26-28 adalah dewasa, dan 29-30 adalah dewasa atau tua," katanya.

Sementara itu, menurut salah seorang anggota tim sensus badak jawa 2008 yang juga aktivis WWF, Ridwan mengatakan, sebaran tapak-tapak badak jawa yang ditemukan menunjukan badak-badak di TNUK menyebar optimal pada dataran rendah Semenanjung Ujung Kulon, kecuali pada daerah ketinggian sekitar Gunung Payung dan daerah-daerah hutan rawa di sekitar wilayah Handeuleum.

"Taksiran populasi maksimun badak jawa hasil sensus 2008 sebanyak 50 ekor dan taksiran populasi minimum 38 ekor. Rata-rata populasi pada tahun 2008 sebanyak 44 ekor," katanya.(*) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008