Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp21 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan total penawaran masuk Rp96,9 triliun.

Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut mendekati target maksimal yang ditetapkan Rp22,5 triliun.

Untuk seri SPN12200508, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,49 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 Mei 2020 ini mencapai Rp16,16 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,49 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,25 persen.

Untuk seri SPN12210205, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,796 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021 ini mencapai Rp18,8 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,79 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,1 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,97653 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp19,99 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 5,96 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,64232 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp24,16 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,1 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,16985 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp9,93 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,13 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,23 persen.

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,34999 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp3,91 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,34 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,42 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,56363 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,93 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 7,54 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,85 persen.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada awal tahun, Selasa (21/1), pemerintah menyerap dana sebesar Rp20 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp94,97 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020