Semarang,  (ANTARA News) - Partai Bintang Reformasi (PBR) menyatakan tidak akan masuk dalam poros tengah jilid II, karena ada jalan sendiri yang akan dipilih yakni konvensi.

"Kami tidak akan masuk poros tengah. Kami punya jalan sendiri," kata Ketua Umum PBR Bursah Zarnubi dalam rangkaian "road show" Jawa-Bali-NTT, di Semarang, Minggu.

Bursah mengatakan, partainya tidak akan memasuki koalisi simbolik karena biasanya berujung pada tidak adanya pemenuhan sejumlah program yang sebelumnya diusung, sehingga berakhir pada penghukuman dari rakyat kepada pemimpin.

Ia menjelaskan, PBR akan memilih jalan konvensi untuk menentukan calon presiden. Sayangnya, konvensi sampai sekarang belum bisa dilakukan karena syarat minimal pelaksanaan konvensi dua calon belum terpenuhi.

"Saat ini calon yang mendaftarkan diri ikut konvensi baru satu, yakni Rizal Ramli. Jadi kita tunggu saja calon berikutnya," katanya.

Bursah menambahkan, jika akhirnya PBR tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon presiden, maka tentu akan menempuh koalisi.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengusulkan agar parpol Islam atau parpol berbasis massa Islam membentuk koalisi strategis menjadi poros tengah untuk menyatukan suara umat Islam.

Menurut Din, koalisi strategis ini dibutuhkan menjelang Pilpres karena idealmya parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam tampil dengan calon tunggal untuk capres dan atau cawapres.

"Koalisi strategis ini akan berfungsi sebagai poros tengah baru terhadap dua kekuatan yaitu incumbent dan oposisi," kata Din.

Poros Tengah baru itu selain akan membawa soliditas suara pemilih muslim juga dapat menjaring dukungan pemilih lain khususnya "swing voters" (pemilih yang belum menentukan pilihanmya) yang jumlahnya ditaksir sangat besar.

Mengenai saat yang tepat untuk mendeklarasikan poros tengah jilid II, Din mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat, sebelum pemilu legislatif April 2009.

"Sementara pilihan partainya silakan menentukan sendiri, apakah memilih PPP, PKS, PBB, PAN, PMB, PKNU, PBR, PKB dan partai-partai Islam atau parpol berbasis massa Islam lainnya," katanya(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008