Padang (ANTARA News) - Pakar Hukum Internasional dari Unand, Prof Dr Firman Hasan SH, LLM meminta pemerintah RI harus lebih berani mengecam kekejaman Israel dan bersama OKI lebih intensif menggalang kekuatan melindungi rakyat Palestina yang tidak berdosa dan tak berdaya itu dilindas mesin perang Israel yang canggih. "Walaupun agak mustahil, namun Presiden AS terpilih Barack Obama diharapkan lebih mengedepankan hak-hak asasi manusia secara universial, tidak seperti standar gandanya Bush," katanya di Padang, Minggu. Permintaan tersebut disampaikannya terkait Israel yang melakukan aksi kejam pengeboman dengan pesawat tempur F-16 di jalur Gaza oleh pasukan Israel pada Sabtu (27/12) mengakibatkan 150 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka. Menurut dia, Pemerintah RI harus berani menyampaikan kritik pedas, apapun alasannya kejahatan Israel adalah amat brutal. "Prilaku Israel terhadap Palestina, jauh dari nilai-nilai kemanusian dan tidak beradab itu, Resolusi Dewan Keamanan PBB selalu saja diveto AS, berikutnya resolusi Majelis Umum, tidak `legal binding' atau justru dalam kunkungan hukum pada Isreal," katanya. Bagi Isreal, katanya lagi, PBB adalah hal kedua, sehingga AS lebih membela kepentingan Israel, tidak menghiraukan PBB, Negara-negara Non Blok dan OKI. Menurut Firman yang juga dosen pasca sarjana Ilmu Hukum Unand itu, jika OKI agak lebih kompak, barangkali akan ada getaran pada Israel, misalnya dengan melakukan pemboikotan massal pada Isreal. Namun memang tidak bisa diduga, jika negara-negara non blok tidak mau melakukan itu karena mereka tidak pernah lepas dari infiltrasi dan tekanan AS. "Dilain pihak Palestina mempunya persoalaan sendiri secara internasional, betapa Hamas tidak mau bicara dengan otoritas resminya pada Palestina, karena adanya faksi antara Hamas dan Alfatah," katanya berharap Hamas agar sedikit lebih moderat agar otoritas Palestina di bawah Presiden Mahmud Abbas, lebih punya otoritas bicara dengan Israel.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008