Jakarta (ANTARA) - Pengamat sosial ekonomi dari Universitas Indonesia Riyanto mengatakan pemanfaatan dan penerapan teknologi pertanian akan mencegah terjadinya kekurangan pangan.

"Jadi teknologi yang digunakan untuk pertanian seperti itu dapat saja berfungsi mencegah terjadinya kekurangan stok pangan sebab berbasis data terpantau," kata Riyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Penggunaan teknologi juga membuat data pangan Indonesia lebih akurat. Riyanto memuji penggunaan Agriculture War Room (AWR) untuk memantau serta menghimpun seluruh data pertanian

Riyanto menuturkan sudah waktunya pemerintah mengoptimalkan teknologi, termasuk di pertanian, agar dapat mendorong produksi sesuai kebutuhan berbasis data.

Baca juga: FAO: Integrasi data pertanian fondasi menuju ketahanan pangan
Baca juga: Kementan resmikan ruang pusat data pertanian nasional
Baca juga: IPB bantu teknologi pertanian untuk masyarakat desa di Garut


"Sejauh mana ketahanan pangan Indonesia lebih bisa diketahui validitasnya, dari hulu sampai hilir terpantau kesiapannya," terang dia.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) telah resmi merilis penggunaan AWR dengan memanfaatkan sejumlah alat teknologi.

AWR berfungsi memeriksa data pertanian nasional secara berkala di suatu ruangan yang meliputi luas lahan baku sawah, pasokan pupuk, hingga luas panen. Maksimalisasi teknologi AWR juga bertujuan mendata efektivitas tingkat produktivitas hasil komoditas pertanian yang dihasilkan.

Baca juga: Sistem pertanian berbasis teknologi segera diterapkan, kata Mentan
Baca juga: Mentan ajak mahasiswa bertani dengan manfaatkan teknologi dan KUR
Baca juga: Teknologi 4.0 dalam berkebun digunakan petani di Situbondo

Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020