Lampung (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggelar puncak festival seni H(ART)BOUR Festival 2020 dengan menampilkan berbagai unsur seni, mulai dari video mapping hingga musik, di pelabuhan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, Sabtu.

“Kita banyak melakukan transformasi, pelabuhan tidak lagi seperti image kita dulu. Kami ingin meningkatkan peradaban sesuai dengan tema ASDP tahun ini yaitu elevating civilization to the next level,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi di Lampung pada Sabtu.

Tema elevating civilization to the next level memiliki makna di antaranya penghargaan terhadap seni.

“Salah satu peradaban tertinggi adalah penghargaan terhadap seni. Karena kalau kita sudah menghargai seni, kita bisa menghargai kebersihan dan ketertiban,” Ira melanjutkan.

Diselenggarakannya H(ART)BOUR Festival 2020 disambut baik oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, yang melihat bahwa festival tersebut berpotensi mengundang lebih banyak wisatawan ke Lampung.

“Keberadaan terminal eksekutif memberikan wadah yang positif, event H(ART)BOUR Festival 2020 memberikan awal kuat akan potensi Bakauheni sebagai destinasi wisata. Kita harus melakukan ini rutin agar pariwisata kita dikenal dunia,” ujar Arinal.

Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya bahwa H(ART)BOUR Festival 2020 memenuhi salah satu syarat pemasaran destinasi wisata yaitu Place (tempat).

“Akses ke sini (tempat festival) gampang, akomodasi, ini bisa menjadi destinasi wisata yang tidak cuma kuliner tapi juga karya seni,” kata Nia.

Lebih dari itu, festival semacam ini diharap dapat menjadi kekuatan untuk lebih banyak mendatangkan wisatawan domestik di tengah wabah virus corona yang membuat sejumlah orang membatasi perjalanan berwisata mereka.

Malam puncak
H(ART)BOUR Festival 2020 diadakan dengan menyasar kalangan dari semua usia dan digagas untuk menjadi kegiatan yang ramah keluarga.

Malam puncak festival dalam H(ART)BOUR Night digelar di atap Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, dan dimeriahkan dengan Sinema H(ART)BOUR, Video Mapping H(ART)BOUR, musik dan kuliner H(ART)BOUR.

Video mapping oleh APEmotion, dalam malam puncak H(ART)BOUR NIGHT, H(ART)BOUR Festival, di pelabuhan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, Sabtu (15/2/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)

Acara dibuka dengan video mapping oleh APEmotion, seniman multimedia dari Bali. Video mapping menggunakan muka bangunan gedung Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni ini dapat dinikmati oleh penumpang di atas kapal feri, baik uang baru akan bersandar atau feri yang bersandar untuk pergi

Video mapping ini bercerita tentang memori kita bagaimana bersandar. Biasanya kami melakukan video mapping di gedung putih, tapi di Bakauheni banyak kaca dan arsitektur modern jadi kita banyak bermain cahaya saja,” ujar Jonas Sestakresna dari APEmotion, konferensi pers yang digelar di atas feri dari Merak-Bakaheuni, Sabtu

Suasana malam puncak H(ART)BOUR NIGHT, H(ART)BOUR Festival, yang didirancang oleh studio arsitek Csutoras & Liando di pelabuhan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, Sabtu (15/2/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)
Sementara itu, tempat digelarnya malam puncak dirancang oleh studio arsitek Csutoras & Liando, yang digunakan sebagai Harbour Cinema di Rooftop Terminal Eksekutif Bakauheni untuk menonton film pendek.

Untuk kuliner, pengalaman makan malam disuguhkan oleh Whaton House, sekumpulan multidisiplin dari Yogyakarta yang berkarya dengan menggali berbagai hal mengenai makanan.

H(ART)BOUR Night ditutup dengan alunan musik dari musisi asal Lampung, MRNMRS bersama Oomleo Berkaraoke.

“Berkaraoke menjadi hal yang happening, kita senang bisa join di acara ini, semangat nyanyi bareng seru-seruan positif di event ini,” kata Adit Insomnia, tim Oomleo Berkaraoke.

Rangkaian H(ART)BOUR Festival dimulai dengan pameran seni rupa/visual di Ruang Publik di Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni mulai tanggal 21 Desember 2019 sampai 21 Februari 2020.

Rombongan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Pemda Lampung berfoto di depan mural karya WD yang ada di H(ART)BOUR Festival, di pelabuhan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Lampung, Sabtu (15/2/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)

Sejumlah seniman yang memamerkan karyanya yaitu Olopolo (penggiat seni rupa), Lala Bohang (seniman, penulis), Ruth Marbun, Serrum (seniman, arthandler), Silly in Art/Slinat (street-artist Bali), WD - Wild Drawing (muralis), Wulang Sunu (ilustrator, dalang, desainer grafis, animator), Yosia Raduck (ilustrator), dan Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (penulis).


Baca juga: Bincang-bincang bersama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (1)

Baca juga: H(ART)BOUR 2020, festival seni di pelabuhan Merak - Bakahueni

Baca juga: Super League Triathlon Bali digelar April


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020