Jakarta (ANTARA) - Bosan dengan es kopi susu biasa? Mungkin sudah saatnya Anda mencoba jenis kopi lain, salah satunya adalah Klepon Latte dan Gandja (Gayo dan Djava) dari kedai kopi Jenderal - Kopi Nusantara Buwas, milik Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas yang memiliki kecintaan pada kopi.

Tak hanya sekadar menawarkan kopi-kopi yang banyak ditemui di kedai pada umumnya, Kopi Jenderal menyajikan 51 jenis kopi nusantara pilihan mulai dari Gayo hingga Sulawesi.

Salah satu inovasi dari kedai kopi Jenderal adalah menu Klepon Latte yang rasanya otentik seperti panganan tradisional berwarna hijau itu. Klepon Latte terdiri dari espresso, susu steam, gula merah dan bahan dari klepon itu sendiri seperti pandan serta kelapa.

Baca juga: Peringati ultah ke-60, Buwas luncurkan "Kopi Jenderal"

Baca juga: Ganjar Pranowo ditawari buka warung kopi di Paris

 
Klepon Latte, salah satu menu yang disajikan di kedai kopi Jenderal - Kopi Nusantara Buwas (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)


Klepon Latte ini memiliki rasa yang benar-benar unik, perpaduan antara gurih dan manis bercampur jadi satu tanpa menghilangkan rasa kopinya.

Bulir-bulir gula merah dan kelapanya pun masih terasa di mulut, begitu juga dengan aroma pandannya. Alhasil, Anda pada merasakan seperti makan klepon yang sesungguhnya.

"Klepon itu, kita mengadopsi rasa klepon, kelapa dan pandan. Ini bukan pakai essence. Kita bikin benar-benar kayak bikin klepon, pakai daun pandan yang kemudian kita ambil sarinya dan dijadikan bubuk, gula merah yang benar-benar gula merah bulat itu, bukan yang sirup dan kelapa," ujar Direktur PT Multi Alam Nusantara, Yogo Wasono selaku pengelola kedai kopi Jendral dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Klepon Latte ini tersedia dalam dua pilihan, yakni dingin dan panas tergantung dari selera. Keduanya sama-sama menyajikan rasa klepon yang otentik.

Baca juga: Raline Shah buka kedai kopi untuk vegetarian

Baca juga: Mampukah minum kopi turunkan risiko demensia?


Kopi Gandja
 
Jenis kopi yang ditawarkan di kedai kopi Jenderal - Kopi Nusantara Buwas (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)


Kopi lain yang menjadi favorit di kedai kopi ini adalah kopi gandja.

Gandja di sini tidak ada hubungannya dengan jenis narkoba, sebab sama sekali tidak mengandung daun ganja. Kopi tersebut merupakan gabungan antara Gayo dan Djava khususnya dari Temanggung.

Menurut Yogo, kopi ini memiliki banyak sekali penggemar karena rasanya yang pekat dari Gayo dan asam dari Temanggung.

"Orang pasti mikirnya sudah negatif kok ganja padahal enggak. Kita mengadakan riset dengan mencampur-campur berapa persen Gayo dan Temanggung nah ketemu lah seperti yang sekarang disuguhkan. Orang rata-rata beli itu yang kopi Gandja," jelas Yogo.

Baca juga: Eksportir NTB siap kirim kopi ke Irlandia

Baca juga: Kopi jadi produk andalan pelajar Indonesia di Nanjing

 
Espresso Milk atau Es Kopi Susu Jenderal di kedai kopi Jenderal - Kopi Nusantara Buwas (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)


Kopi lain yang disajikan di kedai kopi Jenderal adalah Es Kopi Susu Jenderal, Caffe Latte, Cappucino, Americano, Mochaccino, Manuel Brew yang bisa dipilih dari 51 jenis kopi nusantara dan minuman non-kopi lain seperti cokelat dan teh.

"Kita ada juga Kopi Lanang yang katanya bisa meningkatkan libido pria. Sebenarnya kami dari tim terus mengadakan riset, apalagi sih setelah Klepon? Kita sudah ada lagi inovasi baru, tapi nanti kita keluarkan bertahap," kata Yogo.

Harga kopi yang ditawarkan di Jenderal - Kopi Nusantara Buwas berkisar antara Rp27 ribu hingga Rp35 ribu. Kedai kopi ini berlokasi di Lobi Kantor Pusat Bulog, Jakarta dengan jam operasional pukul 06.00-18.00 WIB.

Baca juga: Es kopi susu kekinian selebritas paling dicari sepanjang 2019

Baca juga: Artne Coffee, seni kopi dari barista tunanetra

 
Kedai kopi Jenderal - Kopi Nusantara Buwas di Lobi Kantor Pusat Bulog, Jakarta (ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020