Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah selesai melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon direktur utama PT Pertamina, pada Sabtu (31/1) malam, untuk disampaikan ke Tim Penilai Akhir (TPA).

"Fit and proper test-nya sudah selesai dilaksanakan dan segera disampaikan kepada TPA" kata Sofyan Djalil, melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu malam.

Sofyan tidak merinci lebih lanjut jumlah dan nama-nama calon yang ikut dalam uji tuntas tersebut.

"Belum bisa bicara sekarang karena harus menunggu rapat TPA-nya," kata Sofyan.

Seorang sumber di pemerintahan yang mengetahui proses "fit and proper test" mengatakan bahwa uji kelayakan berlangsung sejak sore hingga malam hari yang dilakukan Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menkeu/Menko Perekonomian Sri Mulyani, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Komisaris Utama Pertamina Sutanto.

Ia juga menjelaskan, selanjutnya nama-nama yang telah lolos dalam uji kelayakan untuk mengganti posisi Dirut Pertamina Ari H Soemarno segera diserahkan pada Senin (2/2) kepada TPA.

TPA diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua Wapres Jusuf Kalla, dengan anggota Menneg BUMN Sofyan Djalil, Menkeu/Menko Perekonomian Sri Mulyani, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Komisaris Utama Pertamina Sutanto

Sumber tersebut juga menyebutkan, setelah mendapat persetujuan dari TPA maka pelantikan Dirut akan dilakukan pekan depan.

Terkait hal itu, sebelumnya (28/1) Sofyan menyatakan, bahwa selain Dirut kemungkinan juga akan mengganti posisi Wakil Dirut.

"Yang dicarikan (pengganti) dirut ya...Tetapi pilihannya bisa satu yaitu dirut saja, atau dirut dan wadirut sekaligus," ujar Sofyan.

Sofyan menjelaskan, perombakan bisa jadi hanya untuk posisi dirut atau wadirut saja, setelah itu dalam beberapa waktu kemudian akan dilakukan peremajaan jajaran direksi.

Pemberitaan perombakan direksi Pertamina belakangan terus mengemuka, bahkan sejumlah nama bermunculan menghiasi media massa.

Tiga nama calon kuat menggantikan Ari H Soemarno yaitu Kuntoro Mangkusubroto mantan Mentamben dan Ketua Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD.

Erry Riyana Hardjapamekas mantan Dirut PT Timah dan mantan Wakil Ketua Komisi KPK, dan Waluyo, Direktur SDM dan Kepatuhan Pertamina yang juga mantan Direktur Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun rumor yang berkembang, TPA telah menetapkan bahwa yang menjadi Dirut Pertamina adalah Gita Wiryawan, pemilik perusahaan manajemen investasi Ancora Capital, dan juga mantan Presiden Direktur JP Morgan Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009