"Pertamina MRS ini menjadi sangat penting bagi kami bahwa Sirkuit Mandalika tidak hanya menyelenggarakan event internasional, namun kami memiliki komitmen untuk memberikan ruang kepada pembalap-pembalap muda yang ke depan diharapkan bisa berprestasi (level) dunia," ujar Direktur Operasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Reza Warokka dalam konferensi pers Pertamina RMS di Jakarta, Senin.
Kejuaraan Pertamina RMS putaran kedua kembali digelar pada 25-26 Mei setelah putaran pertama pada 4-5 Maret.
Pada putaran pertama, kata dia, kejuaraan juga diikuti para pembalap muda berusia 16 tahun yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak talenta muda pembalap motor yang luar biasa.
Troy menjelaskan, ITDC selaku pengelola kawasan Sirkuit Mandalika bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), mendukung kebijakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) serta pemerintah termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pertamina sebagai sponsor utama menyediakan ruang bagi pembalap muda menunjukkan kemampuan melalui kompetisi tersebut.
"Ini adalah komitmen bersama untuk memberikan penghargaan kepada para pembalap muda kita," ujarnya.
Baca juga: Kejurnas Oneprix 2024 akan ekspansi keluar pulau Jawa
Troy mengatakan, tujuan dari komitmen bersama menghadirkan kejuaraan nasional tersebut pada akhirnya adalah menghasilkan pembalap yang bisa berprestasi di level dunia.
"Harus menjadi pembalap dunia pada akhirnya. Memang prosesnya panjang harus dari level paling bawah, ada kejuaraan daerah mungkin, sekarang ada kejurnas yang level nasional," ujarnya.
Ia berharap, berawal dari Kejurnas Pertamina MRS, suatu saat pembalap Indonesia bisa mengibarkan Merah Putih dalam ajang MotoGP.
Kejurnas balap motor Pertamina MRS kembali digelar mulai 2023 dengan tiga kali putaran. Ajang tersebut digelar setelah berhenti selama lima tahun sejak 2018.
Baca juga: InJourney: Sirkuit Mandalika terpesan 200 ajang otomotif dalam setahun
Baca juga: Radical Motorsport dan Sekuya promosikan Mandalika di Elite Showcase
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024
