Jember (ANTARA News) - Sedikitnya enam sekolah di Desa Paseban dan Kraton, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jatim diliburkan karena banjir luapan Sungai Tanggul semakin meluas, Selasa.

Keenam sekolah itu antara lain Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Paseban, SDN II Paseban, SDN III Paseban, SDN IV Kencong, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Kraton dan SMP Trunojoyo Paseban.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Kencong, Heri Suwono, Selasa, menuturkan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terendam banjir. Para guru dan murid justru sibuk membersihkan ruangan kelas dan perlengkapan.

"UPTD Kencong menerima laporan buku pelajaran dan buku perpustakaan SDN VI Kencong hanyut terbawa banjir," katanya mengungkapkan.

Sedangkan di sekolah lain, kata Edi, dokumen penting dan buku pelajaran SDN I, II dan III Paseban basah terendam banjir namun tidak hanyut.

"Dokumen penting dan buku pelajaran yang basah harus segera dikeringkan dan diselamatkan di tempat yang aman dari banjir," katanya menerangkan.

Ia menjelaskan, UPTD Kencong terpaksa meliburkan beberapa sekolah karena ketinggian air mencapai 1 m dan KBM tidak bisa dilakukan di sekolah.

"UPTD akan mencari rumah-rumah warga dan masjid untuk KBM sementara hingga banjir di enam sekolah tersebut surut pada Rabu besok (4/2)," katanya.

Hingga Selasa, kata Heri, ada tiga posko pendidikan yang dibuka oleh UPTD Pendidikan Kencong, yakni di SDN II Kraton, SDN II Cakru dan kantor UPTD Kencong.

"Apabila memungkinkan maka KBM bisa dilakukan di tiga lokasi posko pendidikan tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala SDN I Paseban, Ninik Sumini, mengatakan, pihak sekolah terpaksa meliburkan siswa karena sekolah kebanjiran dan jalan menuju sekolah juga digenangi air setinggi lutut orang dewasa.

"Sekolah hari ini libur karena banyak siswa dan guru yang rumahnya juga terendam banjir," katanya.

Menurut dia, banyak orang tua siswa yang mengungsi karena hampir sebagian besar jalan di Desa Paseban terendam banjir hingga 1 m sehingga sekolah harus diliburkan.

Secara terpisah, Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Jember, Jumari, Selasa, menuturkan, beberapa sekolah yang tergenang banjir diperbolehkan untuk meliburkan siswanya namun harus dicari alternatif lain agar KBM tidak berhenti begitu saja.

"Kepala sekolah yang bersangkutan harus mencari solusi untuk mencari tempat atau lokasi yang aman untuk proses KBM selanjutnya," katanya menerangkan.

Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan Jember bisa memahami apabila sekolah meliburkan siswanya selama dua hari yakni Senin dan hari ini, namun besok Rabu (4/2) harus dicari solusi agar KBM bisa berjalan dan siswa tidak ketinggalan pelajaran.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009