Washington, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton kemungkinan akan memasukkan Indonesia ke dalam rangkaian kunjungannya pada pertengahan Februari mendatang, yaitu lawatan pertama yang akan dilakukannya setelah menjadi Menlu AS. Kantor berita Reuters mengutip para diplomat di Washington, Senin waktu setempat, yang mengungkapkan bahwa Hillary Clinton diperkirakan akan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China dan kemungkinan Indonesia dalam lawatan pertama kalinya yang ia akan lakukan sebagai menteri luar negeri AS pada pertengahan Februari. Para diplomat mengatakan dalam rangkaian lawatan itu, Hillary mungkin akan mengunjungi Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Lawatan tersebut dilihat sejalan dengan upaya Obama untuk memperbaiki hubungan AS dengan dunia Muslim. Obama, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Indonesia, dalam pidato pelantikannya sebagai presiden mengatakan bahwa ia ingin membuka hubungan baru dengan dunia Muslim yang didasarkan atas "kepentingan bersama dan rasa saling menghargai." Para diplomat yang enggan disebutkan namanya --karena Deplu AS sendiri belum mengumumkan rencana lawatan Hillary-- juga mengungkapkan bahwa jadwal tersebut masih bisa berubah. Upaya multilateral yang terhenti untuk mengekang ambisi nuklir Kora Utara tampaknya akan menjadi bahan pembicaraan penting yang akan diusung Hillary, demikian juga dengan krisis keuangan global. Program nuklir Korea Utara adalah salah satu tantangan paling mengesalkan dalam konteks hubungan luar negeri AS yang diturunkan mantan presiden George W. Bush kepada presiden saat ini, Barack Obama. Pyongyang pada tahun 2005 setuju untuk meninggalkan program nuklirnya di bawah kesepakatan yang dibentuk oleh Korea Utara, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat. Namun Korut pada 2006 melakukan tes alat nuklirnya. Hillary sebelumnya memuji pembicaraan enam pihak, namun belum jelas bagaimana rencana pemerintahan obma untuk membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009