Yogyakarta (ANTARA News) - Tuan rumah PSIM Yogyakarta menang 2-1 melawan Persiku Kudus pada pertandingan putaran kedua Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Liga Indonesia 2008 Wilayah Timur di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa petang.

Gol yang tercipta pada pertandingan yang disaksikan sekitar 7.000 penonton dan dipimpin wasit Khusnul Yakin dari Lamongan itu semuanya dicetak pada babak pertama. Kedua tim tidak berhasil menambah koleksi gol sepanjang pertandingan babak kedua yang berlangsung menarik.

Gol pertama PSIM merupakan gol bunuh diri pemain Persiku, Dede Rizaludin pada menit 1. Petaka gol bunuh diri ini berawal dari serangan gencar PSIM ketika Hatri Handaya melepas tendangan cukup keras ke gawang Persiku.

Pemain belakang Persiku Dede Rizaludin mencoba menghadang bola dengan sundulan namun justru masuk gawang yang gagal ditepis kiper Anwar.

Pada kedudukan 1-0 Persiku mencoa bangkit dengan meningkatkan tempo permainan. Kesebelasan tamu ini membangun serangan dari lini tengahterutama melalui sayap kanan.

Serangan Persiku membuahkan hasil pada menit 24, satu tendangan cukup keras Jorge Alberto gagal dibendung kiper PSIM Oni Kurniawan, kedudukan berubah imbang 1-1.

Dengan kedudukan 1-1 membuat kedua tim meningkatkan tempo permainan dan saling menggencarkan serangan untuk menambah gol.

Satu menit jelang babak pertama berakhir atau pada menit 44, pemain PSIM Santoso memanfaatkan umpan silang Bayu Andra dan berhasil memperdaya kiper Persiku, Anwar. Kedudukan 2-1 untuk tuan rumah bertahan hingga babak pertama berakhir.

Pada babak kedua, PSIM dan Persiku mencoba bermain taktis dengan berusaha menerobos pertahanan lawan. Meski sama-sama menciptakan beberapa peluang namun baik PSIM maupu n Persiku gagal menambah gol, dan kedudukan bertahan 2-1 hingga pertandingan berakhir.

Wasit Khusnul Yakin sepanjang pertandingan yang sempat diguyur hujan itu hanya mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain PSIM masing-masing Joni Sukirta dan ppenjaga gawang Oni Kurniawan karena dinilai mengulur waktu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009