Jakarta, 5/2 (ANTARA) - Pada hari Senin, 2 Februari 2009, Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Widi A. Pratikto berbicara dengan masyarakat Amerika yang tergabung dalam United State-Indonesia Society (USINDO) pada forum diskusi di Washington DC. Hadir pula dalam pertemuan tersebut lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dalam kegiatannya banyak menaruh minat pada kelautan di Indonesia, antara lain World Wildlife Fund (WWF), The Nature Conservacy (TNC), International Union for Conservation of Nature (IUCN), and Wildlife Conservation Society (WCS).

     Dalam diskusi tersebut Sekjen DKP menjelaskan tentang potensi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, langkah-langkah yang sudah dilakukan, serta banyaknya permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi pada saat ini dan masa yang akan datang. 
   
     Dijelaskan pula tentang rencana penyelenggaraan World Ocean Conference (WOC) yang akan berlangsung di Manado, 11-14 Mei 2009 yang akan dihadiri oleh lebih dari 2500 peserta, berasal dari 121 negara, juga rencana penyelenggaraan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit pada 15 Mei 2009 dihadiri oleh 6 (enam) kepala negara terkait, yakni Indonesia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Malaysia dan Solomon Islands, serta pejabat tinggi negara pendukung, yakni Amerika Serikat dan Australia.

     Beberapa peserta diskusi telah memastikan akan hadir dalam acara WOC dan CTI tersebut, karena menganggap penting pembahasan mengenai dampak perubahan iklim terhadap lautan, serta peran laut dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

     Mengenai CTI, para peserta diskusi sepakat bahwa yang terpenting agar forum tersebut dapat menghasilkan langkah konkrit terhadap upaya konservasi dan pengelolaan untuk memanfaatkan sumberdaya kelautan secara bertanggung jawab.

     Di samping terkait dengan konservasi, WOC dan CTI, ternyata peserta diskusi yang hadir menyampaikan banyak hal, di antaranya tentang keinginan untuk berperan serta dalam pengembangan kelautan di Indonesia.  Misalnya ada yang menawarkan produk pesawat kecil untuk transportasi ke pulau-pulau terpencil.  Ada pula yang meminta kepastian bahwa daging kepiting kaleng yang berasal dari Indonesia dan banyak didapati di Washington DC ini, dalam produksinya mempertahankan aspek kelestarian, dan kualitas produknya diperhatikan. Sekjen DKP menyampaikan bahwa Indonesia sangat memperhatikan aspek pelestarian di antaranya keseriusan Indonesia dalam mewujudkan Port State Measure. 
   
     Dalam hal mutu, Indonesia juga senantiasa berupaya memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pasar AS, Jepang dan Uni Eropa. Sebetulnya dalam hal pelestarian biota perikanan, termasuk kepiting, Indonesia telah mengambil langkah maju, di antaranya yakni pengembangan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dari 9 menjadi 11 wilayah. 
   
     Dari WPP tersebut tentunya akan dapat diikuti secara serius kondisi stok kepiting yang ada, pengaturan penangkapan terkait dengan jumlah dan jadwal (kapan diperbolehkan dan saat mana dilarang), serta melarang kepiting yang sedang bertelur untuk dikonsumsi atau ditangkap.  Tentu hal tersebut akan lebih terdukung apabila teknologi budidaya sudah bisa menjawabnya.

     Mengenai kualitas produk sebetulnya Indonesia sudah menyikapi  secara serius sejak 1967 dengan sistem Quality Control, yang kemudian berkembang dengan sistem HACCP (Hazard Analysis of Critical Control Points), dan sekarang berkembang system Treceability.

     Kunjungan Sekjen DKP ke AS ini merupakan rangkaian pertemuan dari tanggal 2-6 Februari 2009 ke Washington DC dan North Carolina dengan tujuan bertemu dengan The National Oceanic and Atmospherheric Administration (NOAA) AS guna menelaah perkembangan implementasi kerjasama dengan DKP yang MoU nya ditandatangani 2007.

     Turut serta dalam kunjungan ini adalah Dedy H. Sutisna (Sekretaris Ditjen Perikanan Tangkap), Soen'an H. Poernomo (Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi), dan staf yang membidangi kerjasama internasional, WOC, CTI dan perencanaan pembangunan.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Eddy Papayungan, Kepala Bidang Informasi, mewakili Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan, Telp: (021) 3520350, Faks: (021) 3519133

 


Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009