Jambi (ANTARA News) - Standar nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) SMP sebesar 5,5 yang diterapkan Departemen Pendikan Nasional (Depdiknas) pada 2009 justru terlalu rendah bagi Jambi, karena nilai UAN yang dicapai siswa di daerah itu rata-rata di atas tujuh.

Misalnya pencapaian nilai Matematikan rata-rata 7,45, Bahasa Inggris 7,40, dan Bahasa Indonesia 6,81. "Jadi bagi Jambi itu terlalu rendah," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Rahmat Derita, di Jambi, Selasa.

Menanggapi adanya pendapat Jambi belum siap menghadapi UAN pada 2009 dengan penerapan nilai UAN 5,5, ia menegaskan, pendapat itu keliru.

"Bagaimana mungkin kita (Jambi) tidak siap. Itu kebijakan nasional, sehingga siap tidak siap harus dihadapi," tambahnya.

Pogram pendidikan Jambi kini menerapkan Pendahuluan Acuan Patokan (PAP) yaitu standar nilai sebelum ujian, dan Patokan Acuan Nasional (PAN) setelah UAN, katanya acuannya begitu atau mengikuti hasil akhir nilai tertinggi, menengah, dan terendah.

"Saya bukan muluk-muluk, bila perlu penerapan standar nilai UAN itu ditetapkan enam, dasarnya adalah hasil yang dicapai pada UAN tahun 2008," jelasnya.

Ia mengakui, pada UAN-UAN sebelumnya sepuluh kabupaten dan kota di Jambi telah melampui target standar nilai UAN, sehingga Jambi pada 2008 masuk pada peringkat lima besar nasional dari sebelumnya peringkat 16.

"Ukuran Jambi dalam pencapaian nilai rata-rata tujuh pada UAN itu bukan hanya Kota Jambi saja, tetapi hampir semua kabupaten memenuhi target tersebut," ujarnya.

Jika masalah sarana dan prasarana pendidikan di Jambi diakui dia memang perlu pembenahan secara bertahap, termasuk kesejahteraan guru dan pengentasan anak-anak putus sekolah.

Pemprov Jambi kini terus membenahi sarana dan prasarana sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009