Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan/Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pembangunan perumahan memiliki dampak yang sangat besar terhadap aktivitas perekonomian.

"Multiplier effect atau dampak pengali pembangunan rumah terhadap aktivitas ekonomi sangat banyak," kata Sri Mulyani di Gedung Syafruddin Prawiranegara Bank Indonesia (BI)B Jakarta, Kamis.

Menurut dia, alasan itu yang antara lain mendorong pemerintah memprioritaskan pembangunan perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009.

"Program pemenuhan kebutuhan perumahan mendapat prioritas tinggi, tentu saja bukan karena rumah merupakan kebutuhan pokok tetapi juga memiliki arti ekonomi luas," kata Sri Mulyani.

Ia menyebutkan, begitu diputuskan rumah akan dibangun, akan membutuhkan banyak input, dan setelah dibeli maka ada kebutuhan untuk mengisinya apakah dalam bentuk furniture atau perabotan rumah tangga lain.

Setelah ditinggali, lanjutnya, maka juga akan muncul kebutuhan lain yang menyangkut kegiatan sosial ekonomi seperti transportasi, sekolah, dan lainnya.

Sementara itu mengenai peran Depkeu di bidang perumahan, Menkeu mengatakan, pihaknya melalui Bapepam-LK akan ikut mengembangkan pasar sekunder terkait sektor perumahan.

Menurut dia, Bapepam-LK ikut membidani lahirnya PT Sarana Multigraha Finance (SMF) yang antara lain melaksanakan visi mengembangkan pasar sekunder di Indonesia di sektor perumahan.

"Ini misi berat karena dalam konteks masyarakat Indonesia, rumah dipandang sebagai investasi sekali saja sehingga tidak likuid," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009